BandungKita.id – Meski pernah main dalam genre thriller, aktris cantik Acha Septriasa ternyata baru pertama kali main dalam film bertema. Film horor debut yang dimainkannya berjudul ‘Jaga Pocong’.
Dalam film tersebut Acha berperan menjadi seorang suster. Dia diminta menjaga jenazah, yang dimainkan Jajang C Noer, selagi mengurus pemakaman. Namun serangkaian teror malah menyerang Acha karena hal tersebut.
Acha Septriasa pun buka suara mengenai ketertarikan bermain ‘Jaga Pocong’. Dikatakan istri Vicky Kharisma itu, peran yang ditawarkan di film karya kolaborasi Spectrum Film, Maxima Pictures, dan Unlimited Production itu sungguh berbeda.
“Karena di film ini kesempatan aku menunjukkan akting solo dalam 90 persen adegan dalam satu film,” ujar Acha seperti dikutip dari detikhot.
BACA JUGA : Warga Parongpong Geger : Bayi Diduga Hasil Hubungan Gelap Ditemukan Dekat Tempat Wisata Ini
Acha Septriasa benar-benar keluar dari zona nyaman. Sang aktris memang sebelumnya kerap membintangi film bergenre drama.
“Menurut saya film bisa jelek bukan diukur dari genre, tapi dari kualitas film itu sendiri. Dalam menyampaikan adegan demi adegan lewat shootnya, gambarnya, tata lampu, editing, mimik pemainnya, sampai scoringnya. Kalau saya memang jeli memilih film karena melihat peluang dan schedulenya saja,” tutur Acha.
Ibu satu anak itu juga mempertimbangkan honor yang diterima. Hal itu dikarenakan banyaknya adegan yang melibatkan dirinya dalam film.
“Untuk bayaran kalau saya merasa cukup memadai, nggak dibawah standar saya banget. Pasti saya akan pertimbangkan,” kata Acha Septriasa.
BACA JUGA : Baru Umumkan Premium Naik, Sejam Kemudian Ditunda : Ada Apa?
Acha dipilih untuk ‘Jaga Pocong’ pun bukan tanpa alasan. Dia dinilai memang punya kualitas akting yang bagus.
“Kita membutuhkan seorang talent dengan karakter yang kuat. Seperti kita ketahui, Acha memiliki kualitas akting yang luar biasa dan jam terbang yang kuat, dan Acha belum pernah main di genre horor sebelumnya. Jadi dengan terlibatnya Acha di film ‘Jaga Pocong’ akan memberikan warna yang berbeda untuk film ini,” tukas si produser film, Oswib Bonifan. (ZEN)
Comment