BandungKita.id – Kroser (pembalap motocross) cilik asal Kabupaten Bandung Barat (KBB), M Athar Al Ghifari berhasil meraih juara nasional kelas MX 50 cc pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Motocross di Bali, belum lama ini.
Tak hanya meraih juara 1, bocah ajaib yang baru berusia 8 tahun itu juga berhasil meraih prestasi prestisius, yakni juara umum dari lima kelas yang dipertandingkan pada Kejurnas tersebut.
Manajer sekaligus ayah Athar, Hilman Laksana mengaku sangat bangga dengan prestasi yang diraih anak ketiga dari empat bersaudara tersebut.
Menurutnya, prestasi membanggakan yang diraih Athar tak diperoleh secara instan. Juara nasional yang kini diembannya merupakan hasil kerja keras panjang Athar selama 3 tahun terakhir.
“Alhamdulillah kini Athar bisa menjadi juara nasional. Ini target yang tercapai setelah bekerja keras terus menerus,” ujar Hilman kepada BandungKita.id, Senin (22/10).
BACA JUGA :
- Selain Ingin Diaudit, Hengky Juga Minta Pengurus KONI KBB Mundur : Ini Alasannya
- Hengky Murka! Dana KONI KBB Sebesar Rp 22 Miliar Segera Diaudit. Ini Kejanggalannya
Sebelum berhasil meraih predikat juara nasional junior, Athar yang memulai debut balap pada usia 6 tahun harus memulai balapan dari kelas kejuaraan lokal dan daerah di beberapa daerah di Jawa Barat.
Namun karena bakat dan darah pembalap mengalir deras dari sang ayah, Athar langsung menyabet gelar juara daerah pada Kejuaraan Daerah (Kejurda) Jawa Barat tahun 2016 silam.
Sepanjang tahun 2016, Athar berulang kali meraih gelar juara motocross junior yang diikutinya.
Melihat bakat dan prestasinya yang terus moncer, Athar pun naik kelas ke level kejuaraan nasional. Setali tiga uang, anak pasangan Hilman dan Yuni Amelia itu langsung keluar sebagai juara.
Setelah itu, prestasinya terus meningkat. Berbagai kejuaraan pun diikutinya dan selalu berhasil meraih juara.
“Dalam setahun Athar bisa 30-35 kali balapan. Itu di Kejurda dan kejurnas,” ungkap Hilman.
Di tengah keterbatasan anggaran yang dimiliki, Hilman yang juga seorang pembalap mengaku terus berusaha mensupport hobi dan keinginan anaknya mengikuti berbagai kejuaraan.
Terlebih ia melihat sang anak memang memiliki talenta dan modal besar menjadi seorang pembalap. Selain memiliki nyali besar, ujarnya, sang anak memang memiliki semangat dan keinginan kuat. Athar juga dikenal pantang menyerah dan memiliki cita-cita besar menjadi seorang pembalap profesional.
Nyali Athar bahkan sering terlecut ketika ia bertanding dengan anak-anak yang usianya lebih besar. Tak jarang, Athar berhasil membuat para pesaingnya yang jauh lebih tua, bertekuk lutut dan mengakui kehebatan Athar.
Hasilnya pada 2017, Athar berhasil meraih juara 3 nasional dan kerap meraih juara 1 pada beberapa Kejurda. Karena belum puas dengan prestasi tersebut, Athar kerap meminta diajak ayahnya berlatih ke gunung.
Dijelaskan Hilman, berlatih motocross di gunung sangat berbeda dengan di sirkuit. Sebab, track di gunung mengharuskan seseorang mengambil keputusan dengan cepat. Hal itu, diakuinya sangat membantu Athar ketika beradu cepat di track sirkuit.
“Dan alhamdulillah hasilnya, tahun ini tercapai menjadi juara nasional,” ujar Hilman sambil tersenyum lebar. (ZEN/BandungKita.id)
Comment