Bermain di Kandang, Timnas Indonesia Hanya Mampu Bermain Imbang 0-0 Lawan Filipina : Begini Jalannya Pertandingan

BandungKita.id, BOLA – Timnas Indonesia gagal menutup Piala AFF 2018 dengan kemenangan. Menjamu Filipina dalam matchday keempat Grup B di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (25/11/2018) pukul 19:00 WIB, skuat Garuda hanya bermain imbang 0-0.

Atas hasil ini, Timnas mengakhiri turnamen terbesar se-Asia Tenggara tersebut dengan berada di posisi keempat berbekal empat poin. Tambahan satu poin sudah cukup bagi The Azkals untuk melaju ke babak semifinal karena pada laga Grup B lainnya Singapura keok dari Thailand.

Tak ada gol yang tercipta sepanjang 45 menit babak pertama. Padahal, jual beli serangan intens terjadi sejak awal laga. Pada babak pertama, Timnas memeragakan permainan agresif. Sedangkan, Filipina lebih sabar menunggu di kedalaman. Akan tetapi, peluang-peluang yang didapatkan kedua tim selalu berujung kegagalan.

Selepas jeda, Timnas masih memeragakan permainan agresif. Dan Riko tetap menjadi tumpuan Timnas untuk meneror pertahanan Filipina. Hasilnya terlihat saat laga berusia 56. Riko mampu merangsek ke dalam kotak 16. Saat akan melakukan gerakan memutar badan, eks pemain Semen Padang itu didorong oleh Daisuke Sato. Namun, wasit Fu Ming tetap melanjutkan permainan.

Menginjak menit 60, Filipina nyaris membuka keunggulan. Prosesnya bermula dari umpan silang di sisi kanan pertahanan Timnas Indonesia. Bola mendarat di kaki Manuel Ott. Tak lama berselang, ia melepaskan sepakan keras. Beruntung, Andritany masih cekatan menepis bola.

Untuk menambah daya ledak, Bima Sakti melakukan pertandingan pemain di menit 70 dengan menarik keluar Andik dan memasukkan Irfan Jaya. Pergantian tersebut membuat sisi kiri Timnas semakin tajam dan aliran bola tak melulu diarahkan ke pos kanan.

Tekanan intens dari kedua sayap membuat Timnas mendapatkan sejumlah situasi yang menguntungkan. Akan tetapi, pengambilan keputusan yang salah atau telat membuat serangan-serangan Timnas tak ada yang membuahkan hasil.

Sepanjang babak kedua, Filipina cenderung bermain di kedalaman. Skuat asuhan Sven-Goran Eriksson itu mengandalkan skema serangan balik untuk menebar ancaman ke pertahanan Timnas. Hal itu dilakukan untuk memanfaatkan ruang-ruang di barisan bertahan Timnas, mengingat dua full-back mereka kerap naik sampai sepertiga akhir.

Pada menit 81, Bima kembali melakukan perubahan dengan menarik keluar Beto dan memasukkan Dedik Setiawan. Masuknya pemain Arema FC itu membuat aliran bola Timnas berubah. Tim besutan Bima itu tak cuma menusuk dari jalur kanan dan kiri, tetapi jalur tengah. Namun, variasi serangan Timnas yang lebih kayak tak lantas menghadirkan gol.

Begitu pula Filipina. Serangan balik kilat yang mereka peragakan tak ada yang berujung gol. Alhasil, sampai wasit meniupkan peluit panjang, angka 0-0 terpajang di papan skor.(ZEN/BandungKita.id)

(sumber:kumparan)

Comment