Soal Limbah Cair di Cimenyan, Bupati Bandung Minta Jangan Dibesar-besarkan

BandungKita.id, BANDUNG – Bupati Bandung, Dadang M. Nasser angkat suara terkait dugaan pelanggaran oleh PT Bandung Pakar yang dianggap membuang limbah ke sungai, di Kampung Sawah, Kelurahan Cibeunying, Kecamatan Cimenyan.

Menurut Dadang persoalan tersebut terkesan digeneralisir dan dibesarbesarkan. Pasalnya dampak negatif dari limbah hanya dirasakan oleh sebagian kecil masyarakat Kampung Sawah saja.

“Coba anda cek kesana, itu (keluhan terdampak limbah) hanya masalah personal, tapi digeneralisir jadi terkesan yang komplain itu banyak. Padahal tidak,” ungkap Dadang saat di temui di Trans Luxury Hotel, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Senin (28/1/2019).

Baca juga: Ancaman Limbah Cair di Kampung Sawah dan Ironi Kawasan Bandung Utara

Meski begitu, Dadang mengaku sudah memberi tanggapan terkait adanya laporan warga. Namun, saat ditanya langkah apa yang bakal diambil, Bupati Bandung menyebut akan mempelajari terlebih daahulu secara mendalam.

“Coba nanti dipelajari lebih dalam lagi. Itu kan yang komplain bentrokan antara individu, salah satu warga dengan pihak perusahaan, kita sudah tanggapi,” ungkap Dadang

Terlepas dari hal itu, Dadang menyayangkan adanya pembangunan di kawasan Bandung Utara. Padahal, daerah itu merupakan tempat strategis untuk resapan air.

Baca: Soal Dugaan Pencemaran Lingkungan KBU Oleh PT Bandung Pakar, Ini Kata Pemprov Jabar

Oleh sebab itu, lanjutnya, 80 persen Kawasan Bandung Utara, harus digunakan untuk lahan terbuka hijau.

“Kawasan Bandung Utara (KBU) itu sudah dijadikan perda khususnya. 15 persen untuk bangunan dan 80% nya untuk lahan terbuka hijau, jadi soal pembuangan limbah itu jangan dibesar-besarkan,” tegasnya.

Seperti diketahui, sejumlah warga di Kampung Sawah, Kelurahan Cibeunying, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, masih merasakan dampak buruk PT Bandung Pakar.

Beberapa dampak buruk yang di persoalkan warga yakni, limbah cair yang diduga mengalir dari hotel intercontinental yang dikelola PT Bandung Pakar, serta aktivitas penggalian dan pengurugan untuk perluasan resort dago pakar. Aktivitas itu dikhawatirkan memicu longsor dan banjir.***(TRH/BandungKita)

Comment