Pembongkaran Rumah Terdampak Reaktivasi Jalur Kereta Cibatu-Garut Dikebut, PT KAI Targetkan Selesai Akhir Februari

BandungKita.id, GARUT – Reaktivasi jalur kereta Cibatu-Garut terus dikebut PT Kereta Api Indonesia (KAI). Proses pembongkaran rumah yang berada di jalur sepanjang jalur kereta dari Cibatu sampai Garut Kota ditargetkan selesai pada Februari.

Direktur SDM dan Umum PT KAI, R Ruli Adi, mengatakan pembongkaran rumah warga di sepanjang jalur reaktivasi dilakukan oleh pemilik. Pihaknya sudah memberikan biaya bongkar sebesar Rp 250 ribu per meter untuk rumah permanen dan Rp 200 ribu per meter rumah semi permanen.

“Pembongkaran diutamakan oleh masyarakat dulu. Kalau kami sendiri yang bongkar cepat. Tapi serahkan ke masyarakat dulu. Kami kasih deadline,” ujar Ruli usai menyerahkan bantuan CSR ke masyarakat Cibatu, di Alun-alun Cibatu, Jumat (1/2/2019).

Baca juga: Organda Jabar Khawatir Reaktivasi Jalur Kereta Api Banjar-Pangandaran Akan Mengganggu Pendapatan

Ia menambahkan, jika hingga batas waktu pembongkaran belum selesai, maka PT KAI akan membantu pembongkaran rumah. Setelah semua selesai dibongkar, PT KAI sudah menyiapkan sarana pembangunan fisik jalur kereta.

“Reaktivasi itu untuk hidupkan kembali jalur kereta yang telah mati. Jalur-jalur itu semuanya milik KAI dan dimanfaatkan oleh warga setempat,” ucapnya.

Ruli menyebut, untuk sarana ibadah seperti masjid pihaknya memberikan dana tambahan. Yakni berupa biaya relokasi dan renovasi. Menurutnya, ada satu bangunan masjid di Cibatu yang terdampak pembongkaran.

“Kami juga memberi bantuan CSR untuk masjid yang terdampak. Sebagai bentuk tanggung jawab sosial KAI kepada masyarakat di Cibatu,” katanya.

Baca juga: Penderita DBD di Garut Terus Bertambah, Ruang IGD Puskesmas Limbangan Penuh

Bantuan sebesar Rp 575 juta itu diberikan untuk pengembangan Masjid Al Baital Ma’mur di Kampung Cibodas, Desa Keresek. Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan masjid menjadi dua lantai.

“Masjid itu bukan milik pribadi. Makanya kami relokasi dan ada biaya renovasinya,” ucapnya seraya menyebut PT KAI mengadakan program pasar murah bagi warga Cibatu.

Kepala PT KAI Daop 2 Bandung, Saridal, mengatakan progres pemberian biaya bongkar sudah mencapai 99,7 persen untuk pembuatan rekening dan kartu ATM bagi warga terdampak. Sementara uang bongkar yang sudah diserahkan sebanyak 50 persen.

“Sekarang sedang proses di bank untuk cetak buku dan kartu ATM,” ujar Saridal.

Untuk pembongkaran yang sudah dilakukan, lanjutnya, sudah mencapai 30 persen. Pembongkaran dimulai dari wilayah Cibatu. “Kami targetkan di akhir Februari sudah selesai,” ucapnya.

Selain membantu pembangunan masjid di Cibatu, Saridal menambahkan jika PT KAI akan membangun dua masjid lainnya. Lokasi pembangunan berada di Stasiun Garut dan Cibatu. (Rul/BandungKita)

Comment