BandungKita.id, BOLA – Timnas U-22 Indonesia sukses melaju ke partai final Piala AFF U-22 2019. Melawan Vietnam dalam babak semifinal di National Stadium Phnom Penh, Kamboja, Minggu (24/2/2019), gol tunggal M. Luthfi Kamal pada menit ke-70 mengantarkan kemenangan ‘Garuda Muda’ dengan skor 1-0.
Timnas U-22 sempat kesulitan mengembangkan permainan pada babak pertama. Bagimana tidak, hingga menit ke-30, anak-anak asuh pelatih Nguyen Quoc Tuan berhasil menjalankan doubel marking bagi para sayap-sayap Timnas U-22 yang berisikan Witan Sulaeman, Osvaldo Ardiles Haay bahkan Marinus Wanewar.
Akibat strategi ini juga berdampak pada minimnya kreatifitas di lini tengah. Gian Zola, Lutfhi Kamal dan Sani Rizky gagal mengalirkan bola ke lini depan. Satu-satunya yang membikin pertahanan Vietnam kocar kacir adalah overlap yang dilakukan Asnawi Mangkualam Bahar dari tepi kanan lapangan.
Permainan Vietnam sebenarnya tak terorganisir dengan baik. Instruksi marking juga membikin kreatifitas mereka melempem. Bahkan, risiko yang mereka hadapi adalah bermain kasar ketika merebut bola. Nguyen Van Hanh pun diganjar wasit Thant Zin Oo dengan kartu kuning.
Selepas 45 menit pertama, Timnas U-22 tancap gas memberikan tekanan di awal babak kedua. Satu peluang bagus yang didapat Timnas U-22 adalah sundulan Marinus menyambut umpan Witan. Akan tetapi, usaha pemain Persipura Jayapura ini masih gagal berbuah gol.
Tak kunjung berbuah gol hingga satu jam laga berjalan memaksa tensi permainan meningkat. Faktor teriknya cuaca di Kamboja yang menyentuh 36 derajat celsius dan kerapnya pemain Vietnam memancing emosi para penggawa Timnas U-22 tercermin situasi kurang menyenangkan.
Gol yang ditunggu para Punggawa Garuda Muda itu akhirnya datang pada menit ke-70. Gol bermula, setelah pemain belakang Vietnam melakukan pelanggaran kepada gelandang milik Persib Bandung, Gian Zola.
Wasit langsung meniup peluit tanda pelanggaran. Kesempatan tendangan bebas itu berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh Luthfi Kamal. Tendangan melengkung Luthfi berhasil melewati pagar betis dan bersarang di samping kiri gawang Vietnam. Timnas pun unggul 1-0.
Usai unggul, pemain Timnas dipaksa bermain bertahan. Pasalnya, pemain Vietnam yang berusaha menyamakan kedudukan melakukan serangan sporadis dari segala arah. Serangan dari samping kanan, samping kiri dan tengah terus dilancarkan para pemain Vietnam.
Timnas hanya sesekali melakukan serangan balik. Para pemain Timnas U-22 terpaksa menumpuk pemain di lini pertahanan. Bahkan pelatih Indra Sjafri memainkan lima pemain belakang dengan memasukkan Rahmat Irianto menggantikan Witan Sulaiman.
Hasilnya cukup efektif. Para pemain timnas berhasil menahan gempuran para pemain Vietnam. Alhasil, kedudukan 1-0 tetap bertahan hingga laga usai. (M Zezen Zainal M)
Editor : M Zezen Zainal M
Comment