Hari Kanker Sedunia, Pemkab Bandung Gelar Screening Kanker Serviks dan Payudara

BandungKita.id, KAB BANDUNG – Penyakit kanker telah menghantui banyak keluarga masa kini, khususnya kaum perempuan. Seperti dikutip Hellosehat.com, penyakit ini dipicu karena pertumbuhan sel-sel abnormal yang tidak terkendali, yang menyebabkan jaringan tubuh normal menjadi rusak.

Pada dasarnya, tubuh manusia terdiri dari triliunan sel yang tersebar di setiap organ dan bagian. Sel-sel itu nantinya akan terus tumbuh dan berkembang menjadi sel baru. Sementara sel-sel yang sudah tua, tidak sehat, dan tidak berfungsi lagi akan mati secara alamiah.

Sel kanker tidak akan mati dengan sendirinya. Sel ini akan terus mengganda dan memperbanyak diri hingga jumlah yang sudah tak bisa dikendalikan lagi.

Sel ini juga dapat tumbuh secara agresif dan menyebar ke bagian tubuh lainnya guna membentuk sebuah jaringan baru. Maka, ada banyak sekali jenis penyakit kanker yang ditemui pada manusia.

Sampai saat ini kanker serviks dan payudara, menjadi penyakit paling ditakuti bagi wanita di seluruh dunia. Segala macam cara pun sudah banyak dilakukan untuk mencegah penyakit mematikan tersebut.

Salah satunya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung. Pihaknya mengajak seluruh wanita di Kabupaten Bandung untuk melakukan screening kanker serviks dan payudara.

Kegiatan itu juga digelar dalam rangka memperingati Hari Kanker se-Dunia, sekaligus mensosialiasasikan Program Inovasi Keluarga Siaga Kanker Serviks dan Payudara, Istri Sehat Berkat Screening IVA Test dan Periksa Payudara secara Klinis (Keluarga Sihebring).

Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Bandung, Kurnia Agustina Dadang M Naser menjelaskan, program tersebut bertujuan meningkatkan capaian target wanita usia subur (WUS) dalam melakukan screening kanker serviks dan payudara.

“Program Inovasi Keluarga Sihebring mengajak para wanita untuk melakukan IVA (Inspeksi Visual Asam asetat) test, agar angka kanker serviks bisa ditekan,” jelas Kurnia, dalam kegiatan tersebut di Aula Kantor Desa Bandasari Kecamatan Cangkuang, Jum’at (22/2/2019) lalu.

Baca juga: Waspada! Ini 8 Efek Buruk Begadang Bagi Kesehatan, Bisa Menyebabkan Kanker Lho

Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Bandung, Grace Mediana Purnami, menuturkan pihaknya memiliki terget sebanyak 558,084 WUS untuk melakukan IVA Test. Namun dari angka tersebut, target baru mencapai 2%.

“Kabupaten Bandung memiliki target 558.084 WUS yang harus melakukan IVA test. Namun dalam dua tahun ini baru bisa mencapai 2%, sehingga masih perlu kerjasama, dukungan dan dorongan masyarakat untuk meningkatkan capaiannya,” kata Kadinkes.

Untuk pelayanan sendiri, lanjut Grace, terdapat 145 tenaga ahli yang disebar di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) tiap kecamatan. “Di 62 puskesmas, kami tempatkan masing-masing tiga tenaga ahli. Jika dibandingkan dengan jumlah sasaran yang ada memang masih jauh, tapi kami akan mengoptimalkan tenaga yang ada untuk melayani masyarakat,” imbuhnya.

Grace mengajak masyarakat agar tidak ragu untuk datang ke Puskesmas dan melakukan screening IVA test. “Saya mengimbau kepada semua WUS, mari sadari bahwa screening IVA test itu sangat penting. Jangan ragu untuk datang ke puskesmas. Selain gratis, insya Allah sarana dan prasarana yang diperlukan, telah kami persiapkan sebaik mungkin,” ajak Kadinkes.

Sementara itu, Tina (36) warga Desa Cangkuang Kecamatan Cangkuang, mengaku antusias dengan adanya IVA test dalam sosialisasi tersebut. “Tujuan saya ikut IVA test ini agar saya dapat mengetahui kesehatan saya. Apalagi pemeriksaannya gratis, jadi ini kesempatan yang baik bagi saya. Untuk hasilnya, alhamdulillah saya dinyatakan sehat,” ucap Tina. (Dian Aisyah/Bandungkita.id)

Sumber: Humas Pemkab Bandung

Comment