Woow! Anak Wakil Wali Kota Ini Pilih Jadi Kuli Bangunan Daripada Manfaatkan Jabatan Sang Ayah

Tak Mau Minta Jabatan dan Proyek, Rafdi : Jabatan Adalah Amanah

 

BandungKita.id, SOSOK – Putra Wakil Wali Kota Tidore Maluku Utara, Rafdi Maradjabessy, memilih bekerja menjadi kuli bangunan daripada harus memanfaatkan jabatan sang ayah, Muhammad Senin, untuk meminta pekerjaan atau “proyek” serta berbagai kemudahan lainnya.

Bagi Rafdi, jabatan sang ayah adalah amanah yang diberikan masyarakat. Oleh karena itu, ia tak ingin sedikit pun menodai kepercayaan dan amanah rakyat terhadap ayahnya tersebut.

Berbagai saran untuk Rafdi agar meminta jabatan, proyek, dan kemudahan lain kepada sang ayah sering datang menghampiri. Namun ia tetap tak mau memanfaatkan jabatan sang ayah untuk kepentingan dirinya meskipun ia adalah anak wakil wali kota.

Atas pilihannya menjadi seorang kuli bangunan, Rafdi mengaku dirinya kerap mendapat cemoohan dari banyak orang.

Namun ia tidak mempedulikan cemoohan tersebut. Rafdi memegang prinsip tentang kerja keras dan jujur untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Hal itulah yang diajarkan ayahnya kepada Rafdi dan saudaranya.

“Saya tidak ambil pusing karena sebe (ayah) selalu mengajarkan bahwa hidup itu keras. Kerja itu harus mulai dari bawah bukan dari atas ke bawah,” kata Rafdi seperti dikutip dari kompas.com, Rabu (10/7/2019).

Anak Wakil Wali Kota Tidore, Rafdi Maradjabessy memilih menjadi kuli bangunan daripada harus memanfaatkan jabatan ayahnya (foto:kompas.com)

 

Saat ditemui, Rafdi memakai sendal jepit, celena pendek, baju kaos hitam tanpa lengan, topi terbalik dan badan dipenuhi dengan semen.

Menurutnya, tak sedikit yang mengatakan kepadanya, mengapa masih saja mengerjakan pekerjaan kasar dan tidak minta pekerjaan kantoran kepada ayahnya. “Saya katakan sama mereka bahwa sebe itu, sebelum menjadi wakil wali kota, dia memulainya dari bawah dan saya ingin seperti sebe,” ujar dia.

Meski menjadi gunjingan warga, Rafdi tetap tidak mau memanfaatkan jabatan ayahnya. Ia beralasan jabatan ayahnya itu adalah amanah yang diemban dari dan untuk masyarakat, bukan untuk dimanfaatkan kepentingan pribadi maupun keluarga.

Rafdi adalah anak ketiga dari lima bersaudara. Ayahnya bernama Muhammad Senin, dan ibunya, Rahmawati Muhammad.

BACA JUGA :

TAP Bentukan Gubernur Jabar Dinilai ‘Hadiah’ untuk Keluarga dan Tim Sukses, Begini Penjelasan Ridwan Kamil

 

VIRAL! Beredar Video Percakapan Bupati KBB Aa Umbara Meminta Guru Honorer Pilih Anak dan Adiknya di Pileg 2019, Begini Isi Rekamannya

 

 

Selain Rafdi, saudara kandung Rafdi lainnya juga tidak memanfaatkan jabatan ayahnya untuk mendapat pekerjaan atau jabatan. Misalnya, anak pertama Senin yang juga kakak Rafdi saat ini adalah pegawai honorer di rumah sakit di Tidore.

Lalu anak kedua Senin baru saja menyelesaikan kuliah S1 dan rencana melanjutkan ke jenjang S2. Anak keempatnya masih kuliah, sedangkan yang kelima masih di bangku sekolah dasar. Sementara, Rafdi sendiri hanya lulusan SMA sejak 2017 lalu.

Daripada memanfaatkan jabatan ayahnya untuk meminta pekerjaan atau “proyek”, Rafdi mengaku lebih memilih menjadi kuli bangunan. Yang penting bagi dia adalah rezekinya halal. Apalagi ia sudah memiliki istri dan seorang anak berusia tiga bulan.

“Setelah menikah, saya tinggal bersama mertua,” kata dia.

Meski bekerja sebagai kuli bangunan dengan penghasilan tak menentu, Rafdi menyebut ayahnya tidak pernah marah atau melarangnya. Justru sang ayah terus memotivasinya agar terus bekerja.

“Sebe sering ke tempat saya kerja, biasanya di hari libur kerja. Kalau tidak datang, biasanya telepon menanyakan apakah hari ini kerja atau tidak,” ujar dia.

BACA JUGA :

Kisah Dewa Satria, Barista 19 Tahun yang Bermimpi Jadi Raja Kopi di Usia Muda dan Punya Kedai Kopi Sendiri

 

Selain tak mau memanfaatkan jabatan ayahnya untuk kepentingan pribadi, Rafdi juga tak mau diperlakukan istimewa hanya karena anaknya wakil wali kota. Oleh karena itu, selama bekerja dia meminta diperlakukan sama dengan pekerja lainnya.

“Saya ingin mengikuti jejak ayah yang memulai pekerjaan dari bawah, kemudian menjadi politisi, anggota DPRD, hingga wakil wali kota,” ujar Rafdi.

Apa yang dilakukan Rafdi tentu sangat langka. Sudah menjadi rahasia umum, banyak anak atau kerabat seorang kepala daerah maupun pejabat kerap memanfaatkan jabatan sang ayah untuk meminta jabatan, proyek, hingga berbagai kemudahan lainnya.

Tak heran, banyak pula anak seorang bupati/walikota, memegang jabatan tertentu, bermain proyek hingga mendapat berbagai privilege atau keistimewaan di daerah tersebut seperti yang terjadi di sejumlah daerah. Bagaimana dengan anak atau kerabat pejabat di daerah kamu?(M Zezen Zainal M)

Editor : M Zezen Zainal M

sumber : kompas.com