Humas DPRD Jabar Akui Adanya Insiden Pemukulan, Korban : Mungkin Pak Ketua Lelah

BandungKita.id, BANDUNG – DPRD Jawa Barat (Jabar) akhirnya menyampaikan penjelasan terkait hebohnya video aksi kekerasan yang diduga dilakukan oknum anggota DPRD Jabar terhadap seorang ASN Sekretariat Dewan (Setwan) DPRD Jabar.

Kepala Bagian Humas DPRD Jabar Yedi Sunardi mengakui adanya insiden pemukulan yang beredar melalui potongan video berdurasi 38 detik di media sosial. Insiden itu diduga terjadi di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat. Video itu berasal dari rekaman video pengawas (CCTV) yang beredar di kalangan wartawan sejak Kamis (5/10).

Dalam rekaman video selama 38 detik itu, pemukulan terjadi di luar Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat yang berlokasi di Jalan Diponegoro, Bandung.

Pada peristiwa itu, terlihat dengan jelas terjadi aksi pemukulan sebanyak dua kali. Namun tidak terlihat dengan jelas siapa yang memukul dan siapa yang dipukul. Belakangan diketahui, pria yang memukul atau menampar pria di depannya adalah Ketua DPRD Jabar, Taufik Hidayat.

Yedi pun mengakui bahwa insiden itu melibatkan Ketua DPRD Jawa Barat, Taufik Hidayat dengan Kepala Sub Bagian Pemeliharaan dan Perlengkapan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat Bambang Nugraha

Menurut dia, Ketua DPRD Taufik Hidayat sudah melakukan pertemuan dengan Bambang. Ia menyebut apa yang beredar di berita tak separah dengan yang sesungguhnya terjadi.

“Sudah ada komunikasi secara kekeluargaan, ternyata apa yang diberitakan itu tidak seseram apa yang diberitakan. Mereka sudah bersepakat tidak apa-apa,” kata Yedi dalam keterangan tertulis yang diterima BandungKita.id, Minggu (6/10/2019).

Taufik yang juga politisi Gerindra tak hadir dalam konferensi pers tersebut. Menurut Yedi, Taufik tak hadir lantaran merasa persoalan itu sudah selesai.

BACA JUGA :

Heboh Video Aksi Kekerasan yang Diduga Dilakukan Oknum Anggota DPRD Jabar

 

 

Dalam kesempatan yang sama, Bambang mengakui bahwa yang menjadi korban pemukulan dalam video itu adalah dirinya. Dia juga membenarkan bahwa pelaku dalam video tersebut adalah Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Taufik Hidayat.

“Memang pada waktu itu kondisinya dalam keadaan capek,” ujar Bambang.

Menurut dia, pemukulan itu terjadi pada 30 September malam. Kejadian ini berawal dari robohnya pagar Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat oleh pengunjuk rasa yang menolak pengesahan rancangan undang-undang.

“Ada insiden pagar runtuh, ternyata tanggal 30 September ada aksi unjuk rasa lagi. Pagar roboh lagi, lalu kita perbaiki kembali,” katanya.

Dalam peristiwa itu, menurut dia, Taufik ingin perbaikan pagar agar segera diselesaikan. Namun, karena pihaknya tidak sanggup menyiapkan tenaga kerja yang banyak, protes dilakukan Taufik sehingga akhirnya terjadi aksi pemukulan.

“Mungkin akibat konsentrasi, kecapean, lelah. Pak Ketua spontan (memukul). Akibatnya terjadi (pemukulan) hal diluar prediksi, spontanitas. Mungkin kelelahan, jadi beban,” katanya.

Dia menyebut, pemukulan itu terjadi karena adanya keterlambatan perbaikan pagar.

“Mungkin karena ada keterlambatan dalam perbaikan,” katanya.

Namun Bambang enggan mengakui langsung jika ia ditampar Taufik.

“Itu mah menampar atau apa tergantung penafsiran masing-masing. Maksud beliau enggak nampar ya,” kata dia seraya menyebut pihaknya sudah saling memaafkan.

Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari Ketua DPRD Jabar maupun unsur pimpinan DPRD Jabar lainnya terkait viralnya video tersebut. BandungKita.id pun berusaha mendatangi rumah dinas Ketua DPRD Jabar, namun yang bersangkutan selalu tidak ada di tempat. Sejumlah anggota Fraksi Gerindra maupun anggota DPRD Jabar lainnya yang dihubungi memilih bungkam dan mengaku tidak mengetahui insiden tersebut. (M Zezen Zainal M/BandungKita.id)

Editor : M Zezen Zainal M

Comment