Forum Konstituen Gelar Uji Akademik RPJMD Versi Rakyat, Begini Penilaian Para Akademisi⁣


⁣BandungKita.id, KAB BANDUNG –
Forum Konstituen (FK) Kabupaten Bandung menggelar kegiatan uji akademik terhadap dokumen atau draf Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung versi rakyat di Grand Sunshine Hotel, Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (19/9/2020) PBB. Draf RPJMD Kabupaten Bandung versi rakyat tersebut telah diuji oleh para akademisi di bidangnya masing-masing.⁣

Terdapat beberapa orang akademisi dari beberapa perguruan tinggi (PT) yang menguji dokumen rancangan RPJMD kabupaten Bandung tersebut. Diantaranya Dr Bambang Saeful Ma’arif (ahli pemerintahan dan kebijakan publik), Dr Udin Saripudin (ahli ekonomi), Tubagus Furqon Sofhani PhD (ahli perencanaan wilayah dan kota ITB), Irfan Arifian MH (praktisi hukum dan administrasi pemerintahan), Diding Sakri PhD (pengamat wilayah dan kota), dan beberapa panelis lainnya.⁣

Ketua Forum Konstituen Kabupaten Bandung, Umar Alam mengatakan draf RPJMD Kabupaten Bandung versi rakyat tersebut disusun oleh tim penyusun di Forum Konstituen selama lebih dari satu tahun. Draf RPJMD tersebut disusun dengan cara meminta masukan dan menyerap aspirasi dari masyarakat dan berbagai stakeholder di Kabupaten Bandung.⁣

BACA JUGA :

Forum Konstituen Jadi Fenomena Baru Civil Society, Pengamat Politik ini Ingatkan Timses!

Forum Konstituen Kab. Bandung Mengutuk Teror yang Menimpa Pemred BandungKita.id

Program “Sabilulungan” Mustahil Tercapai, Praktisi: Penyusunan RPJMD Kabupaten Bandung Dimulai dari Minus

HUT 379 Tahun Kabupaten Bandung, Direktur Inisiatif: IPM-nya Rendah dan Masyarakat Tak Merasakan Perubahan

“Draf RPJMD Kabupaten Bandung ini merupakan hasil masukan dan aspirasi masyarakat yang kami potret selama kami berkeliling ke 31 kecamatan di Kabupaten Bandung. Makanya kami namai RPJMD ini sebagai RPJMD versi rakyat karena ini merupakan hasil pemikiran dan aspirasi langsung dari rakyat,” kata Umar di sela-sela kegiatan uji akademik RPJMD Kabupaten Bandung versi rakyat di Hotel Grand Sunshine, Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (19/9/2020).⁣

Umar menyebut munculnya gagasan penyusunan RPJMD Kabupaten Bandung versi rakyat tersebut yakni berangkat dari kegelisahan Forum Konstituen yang melihat bahwa selama 20 tahun terakhir masyarakat Kabupaten Bandung hanya dijadikan objek politik. Masyarakat, kata dia, selama ini hanya diperlukan pemerintah ketika pemilu atau ketika pemilihan.⁣

“Namun setelah mereka jadi kepala daerah, masyarakat ini ditinggalkan. Masyarakat tidak lagi dilibatkan dalam pembangunan. Oleh karena itu, kami menyusun RPJMD versi rakyat ini agar aspirasi dan keinginan masyarakat ini dapat diakomodir dan dilaksanakan oleh siapapun nanti yang terpilih menjadi Bupati Bandung,” jelas Umar.⁣

Apalagi, kata dia, selama ini kegiatan Musrenbang yang dilaksanakan pemerintah sama sekali belum mampu mengakomodir usulan, aspirasi dan keinginan masyarakat dalam pembangunan di daerahnya masing-masing.⁣

Selain itu, kata dia, melalui uji akademik RPJMD versi rakyat tersebut, Forum Konstituen ingin mengedukasi masyarakat sekaligus diharapkan menjadi pendidikan politik ke depan mengenai pentingnya politik gagasan dalam dunia politik. Hal ini sekaligus untuk mengikis berkembangnya politik pragmatis.⁣

Forum Konstituen (FK) Kabupaten Bandung menggelar kegiatan uji akademik terhadap dokumen atau draf Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung versi rakyat di Grand Sunshine Hotel, Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (19/9/2020). (M Zezen Zainal M/BandungKita.id).

“Sebab pilkada kita pola politiknya masih sangat pragmatis. Masih banyak politik uang. Sehingga Forum Konstituen mengambil ruang kosong ini dengan politik gagasan. Harusnya output proses pilkada yang mahal dan panjang ini adalah lahirnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Semoga politik gagasan ini mendorong lahirnya pemerintahan daerah yang partisipatif,” kata dia. ⁣

Draf rancangan RPJMD versi rakyat tersebut, kata dia, berisi berbagai pokok-pokok pikiran, usulan dan aspirasi program pembangunan masyarakat dalam berbagai bidang mulai dari pendidikan, kesehatan, ekonomi, lingkungan, tata ruang, budaya, pelayanan publik, dan berbagai bidang lainnya untuk lima tahun ke depan. ⁣

“RPJMD versi rakyat ini sebagai sebuah mandat dari rakyat yang akan dititipkan kepada ketiga calon bupati. Tapi dari tiga itu, hanya dua yang merespon yaitu pasangan Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan dan Yena-Atep. Semoga mereka bisa mengakomodir RPJMD versi rakyat ini,” tambah Umar.⁣

Draf RPJMD versi rakyat tersebut mendapat apresiasi dan pengakuan secara akademik dari para panelis atau tim penguji maupun dari tamu undangan yang hadir. Mereka banyak memuji isi atau substansi serta data-data yang tertuang dalam draf RPJMD versi rakyat Kabupaten Bandung tersebut.⁣

Tubagus Furqon Sofhani PhD, ahli perencanaan wilayah dan kota dari ITB mengaku sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan Forum Konstituen yang menggagas penyusunan RPJMD versi rakyat tersebut. Menurutnya, draf RPJMD tersebut layak direkomendasikan kepada pasangan calon bupati dan wakil bupati untuk dilaksanakan pasangan Bupati dan wakil bupati terpilih.⁣

“Dari sisi data sudah sangat komprehensif. Ini kerja keras luar biasa.⁣
Jarang sekali ada RPJMD yang dibuat dengan data yang selengkap ini. Ini sebuah terobosan yang sangat bagus. Namun masukannya bagaimana dunia usaha, perguruan tinggi juga harus dilibatkan dalam program yang tertuang dalam RPJMD tersebut,” ujar Furqon.⁣

Hal senada juga diungkapkan oleh Dr Bambang Saeful Ma’arif. Menurutnya, penyusunan draf RPJMD Kabupaten Bandung versi rakyat tersebut merupakan langkah maju dalam alam demokrasi saat ini. Ia berharap politik gagasan yang diinisiasi Forum Konstituen dapat menjadi tradisi baru di Kabupaten Bandung sekaligus dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain di Jawa Barat maupun di Indonesia. ⁣

“Ini sebuah langkah maju yang harus diteruskan. Dari sisi substansi ini sudah sangat matang karena menyerap aspirasi dan ekspektasi masyarakat. Bahkan ada juga survei atau poling. Ini sangat bagus. Di daerah lain belum semaju ini penyampaian politik gagasannya,” tutur Bambang.⁣

BACA JUGA :

Forum Konstituen Kab. Bandung Mengutuk Teror yang Menimpa Pemred BandungKita.id

Bedas Janjikan Insentif Guru Ngaji dan Ustadz Rp 500 Ribu per Bulan Plus BPJS Gratis⁣

Pertama Kali dalam Sejarah, di Kabupaten Bandung Tak Ada APBD Perubahan

H Cucun : Kabupaten Bandung Bukan Milik Keluarga, Butuh Perubahan Kepemimpinan

Praktisi hukum dan administrasi pemerintahan, Irfan Arifian juga mengapresiasi gagasan penyusunan RPJMD versi rakyat tersebut. Selain sangat rasional dan sangat mungkin diterapkan oleh bupati terpilih, menurut dia, berbagai substansi yang dituangkan dalam draf RPJMD versi rakyat tersebut juga sudah hampir mewakili semua sektor atau bidang kehidupan masyarakat.⁣

“Apalagi Musrenbang yang dilaksanakan oleh pemerintah saat ini seperti hanya seremonial. Tapi sama sekali tidak menggambarkan dan tidak mampu mengakomodir harapan dan keinginan masyarakat. Jadi gagasan RPJMD versi rakyat ini sangat bagus sebagai bahan masukan bagi bupati terpilih,” pungkas dia.⁣

Para panelis lainnya juga menyampaikan apresiasi dan acungan jempol terhadap politik gagasan yang dibalut secara elegan dengan konsep RPJMD versi rakyat sehingga nantinya dapat diakomodir dan dilaksamakan pasangan Bupati dan Wakil Bupati terpilih.⁣

Namun mereka juga memberikan catatan kritis terhadap draf RPJMD versi rakyat tersebut. Diantaranya, mengenai pentingnya tata kelola pemerintahan yang bersih atau good governance, pembangunan sumber daya manusia (SDM) atau potensi insani masyarakat Kabupaten Bandung, kehidupan sosial atau urusan kebahagiaan masyarakat, penataan ruang dan wilayah, serta recovery ekonomi pasca pandemi Covid-19. (M Zezen Zainal M/ BandungKita.id)

Editor : Azmy Yanuar Muttaqien

Comment