Semena-mena, Gomez Akan Laporkan PSSI ke FIFA. Ini Alasannya

Bandungkita.id – Pelatih Persib Bandung, Mario Gomez merasakan ketidakadilan atas keputusan yang diberikan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI kepada timnya. Pelatih asal Argentina ini pun berencana akan melaporkan PSSI ke FIFA.

Sebab menurut Gomez, induk organisasi sepak bola Indonesia itu sudah semena-mena mengeluarkan sanksi, bahkan bisa disebut menyimpang dari aturan.

Terbukti, Persib mendapatkan 9 poin pelanggaraan usai menjamu Persija Jakarta di pekan ke-23 Liga 1, Rabu (23/9/2018) lalu. Dari mulai laga kandang terusir ke Kalimantan, hingga tiga pemain utamanya seperti Bojan Malisic, Jonathan Bauman dan Ezechiel N’Douassel tidak bisa bertanding selama beberapa pertandingan ke depan.

Gomez mengaku tidak mengerti mengapa skuat Maung Bandung menerima hukuman yang berlebihan dan tampak jelas seperti untuk menggembosi kekuatan Persib Bandung. Pasalnya, PSSI sebelumnya tak pernah menjatuhkan sanksi serupa kepada tim lain yang memiliki kasus yang sama.

“Karena saya ingat ketika terakhir kami bertandang ke Arema penonton masuk ke dalam lapangan dan beberapa dari mereka mau menyerang pemain kami, seseorang juga ada yang melukai kepala saya. Mungkin bagi federasi ini berbeda,” ucap Gomez di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang Kabupaten Bandung, Rabu (3/10/2018).

Pelatih berusia 61 tahun ini juga masih teringat dengan peristiwa yang terjadi saat Persija dan Arema FC bertemu di Stadion Kanjuruhan Malang. Saat itu, suporter meluber ke sisi lapangan hingga jadwal kick off lambat 30 menit.

“Bagi saya mereka tidak menanggapi ini secara serius, mungkin ini karena Persija kalah. Semua tahu, bahkan para fans juga harus tahu. Mungkin jika Persija datang ke sini setidaknya draw, Liga tidak akan berhenti, tapi karena mereka kalah, mereka tidak suka dan teman mereka, Arema, Madura juga tidak suka,” ujar Gomez dengan nada kesal.

Selain sanksi, Gomez juga mempertanyakan jadwal kick off Persib melawan Madura United di pekan ke-24 yang jatuh pada 9 Oktober mendatang.

“Padahal tanggal 9 adalah agenda FIFA (timnas), maka klub seharusnya tidak bertanding. Ini gila, jangan berjalan di luar aturan FIFA. Seharusnya FIFA tahu ini, seharusnya tanggal 7 hingga 17 itu (klub) tidak bisa main dan yang bermain adalah timnas. Saya bingung kenapa itu tidak berlaku di sini,” ujar mantan asisten pelatih Inter Milan itu.

Oleh karena itu, Gomez akan melaporkan kinerja PSSI ke FIFA demi perkembangan sepak bola Indonesia. Terlebih selama ini Komdis PSSI tidak pernah mengundang pihak yang akan dijatuhi sanksi.

Menurut Gomez, apa yang dilakukannya bukan hanya untuk kepentingan Persib, melainkan juga untuk kepentingan sepakbola Indonesia ke depannya. Sebab, bila PSSI dan sepakbola Indonesia tak berbenah dan berubah lebih baik, ia memprediksi sepakbola Indonesia akan sulit berkembang dan berkutat pada ranking 170-an FIFA.

Carut marutnya sepakbola Indonesia tersebut, sambung dia, juga disinyalir menjadi penyebab banyaknya pemain asing yang enggan datang dan bermain di Indonesia. Padahal, kata Gomez, Indonesia memiliki potensi untuk maju dan menjadi kekuatan sepakbola di Asia bahkan dunia.

“Banyak pemain asing yang tak mau bermain di sini, banyak. Mereka menolak untuk bermain di Indonesia. Memang kami punya pemain (asing) bagus tapi banyak pemain dari luar negeri menolak datang ke sini. Di sini tidak ‘bersih’ dan banyak pemain tak ingin ke Indonesia. Jika kalian (Indonesia) tidak mau berubah, kalian tidak akan berkembang,” tegasnya.(JAR/BandungKita.id)

Comment