Puluhan Pedagang Pasar Baru Geruduk Balai Kota Bandung, Apa yang Terjadi?

BandungKita.id – Puluhan perwakilan pedagang Pasar Baru Trade Center menggeruduk Balai Kota Bandung, Kamis (18/10). Kedatangan mereka ke balai kota ini untuk menuntut kejelasan terkait pengelolaan Pasar Baru pascakerjasama dengan PT Atanaka Persada Permai (PT APP) yang akan berakhir Desember tahun ini.

Para pedagang diterima langsung oleh Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana untuk melakukan audiensi. Pada audiensi tersebut, pedagang sempat menanyakan tentang tarif sewa kios. Para pedagang merasa tarif yang dikenakan sedikit memberatkan.

Menjawab keresahan tersebut, Yana menjelaskan, berdasarkan hasil kajian konsultan, potensi pendapatan Pemkot Bandung dari Pasar Baru Trade Center sebesar Rp100 miliar. Saat ini, ada sekitar 5.200 pedagang di pasar tersebut.

Dengan demikian, nilai sewa yang bakal ditanggung oleh pedagang tidaklah besar atau hanya sekitar Rp54.700 per hari. Tarif itu pun, kata Yana, masih dalam pembahasan bersama dengan DPRD Kota Bandung.

BACA JUGA :

“Jika Rp100 miliar jika dibagi 5.200 pedagang itu sekitar Rp20 juta per tahun atau 54.700 per hari. Itu bukan retribusi tapi biaya sewa. Saya pikir itu Worth it (Layak),” ujar Yana.

Yana mengungkapkan, saat ini PD Pasar Bermartabat Kota Bandung membuka kesempatan untuk pengelolaan Pasar Baru Trade Center. Hal itu karena mulai tahun depan, masa kelola PT. Atanaka akan berakhir pada Desember ini.

Saat ini, Pemkot Bandung juga masih membahas tentang pihak yang bakal mengelola Pasar Baru Trade Center setelah habisnya masa kelola oleh PT Atanaka.

“Selama ini Pemkot Bandung memberikan hak kelola kepada PT Atanaka. Kita belum memutuskan siapa selanjutnya yang akan mengelola. Pedagang tak perlu khawatir. Karena hak sewa pedagang masih akan berlangsung hingga tahun 2023,” katanya.

Di luar itu, Yana mengaku akan selalu membuka diri untuk berdialog dengan para pedagang. Karena menurutnya, berbagai permasalahan akan bisa terselesaikan melalui komunikasi dan silaturahmi.

“kita akan membuka diri. Bapak-bapak, ibu-ibu warga saya. Kunci pembangunan adalah komunikasi dan silaturahmi. Mari kita bersama sama jaga Silaturahmi dan Komunikasi,” ungkap Yana. (ZEN)

Comment