Nangis Disebut Tak Becus Jadi Wakil Wali Kota Palu, Ini Kata Pakar Ekspresi Soal Pasha Ungu

BandungKita.id – Vakum dari grup band Ungu, Pasha saat ini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Palu. Akan tetapi, kemampuannya mengemban jabatan sedang dalam perdebatan. Terlebih setelah Palu dan Donggala diterjang bencana gempa dan tsunami yang menewaskan hingga ribuan orang beberapa waktu lalu.

Suami dari Adelia ini bahkan mendapatkan banyak kritikan pedas. Ia dinilai lamban dalam menangani para korban pasca Palu diterjang gempa dan tsunami.

Akibat banyaknya hujatan yang diterimanya, Pasha sempat menangis dan mengatakan bahwa ia dan Wali Kota Palu sudah berusaha semaksimal mungkin. Akan tetapi, jika kinerjanya itu masih dianggap belum bisa mengatasi masalah, ia siap mundur.

“Saya kira tidak perlulah kita persoalkan dulu Wali Kota turun lah. Saya tidak atas nama walikota, saya pribadi sebagai Wakil Wali Kota kalau dianggap lalai, tidak mampu, tidak maksimal, tidak ada masalah, saya siap untuk mengundurkan diri, saya siap untuk diturunkan pun tidak masalah,” kata Pasha beberapa waktu lalu.

Video pemilik nama lengkap Sigit Purnomo yang sedang menangis dan mengatakan siap mundur itupun viral di media sosial.

Seorang pakar mikro ekspresi, Kirdy Putra, memberikan tanggapannya. Menurutnya, Pasha kala itu memang sedang mengalami kesedihan.

“Respon Pasha ketika dia selesai didemo itu menarik,” terang Kirdy seperti dilansir wowkeren, pada Sabtu (20/10).

“Karena secara berapi-api dia menceritakan curhatan dia tentang apa yang dia alami dan dia rasakan. Jadi, ekspresi wajah yang ditampilkan adalah selaras jika dia merasakan sedih.”

Ekspresi wajah yang ditampilkan adalah selaras jika dia merasakan sedih.

Kirdy juga menjelaskan bahwa emosi sedih yang ditunjukkan Pasha juga bercampur dengan emosi kemarahan. “Namun emosi sedihnya itu juga memicu emosi lain, yaitu apa, anger atau marah ditandai dengan ketegangan di area bibir yang kemudian direspon diberi lanjutan oleh Pasha bahwa dia bersedia untuk mundur,” lanjut Kirdy.

Lebih lanjut, Kirdy mengatakan bahwa Pasha juga terlihat merasakan beban moral yang cukup dalam. “Kalau bicara apakah Pasha kemudian merasa itu sebuah beban moral itu, ya mungkin iya tetapi tidak tertampilkan dalam bentuk ekspresi dan kata kata yang terucap,” kata Kirdy. (ZEN/BandungKita.id)

Comment