Bandungkita.id, PERSIB – Nasib sial dialami Persib Bandung di Liga 1 2018. Tak hanya gagal menjadi juara, tim berjulukan Maung Bandung ini mengalami kerugian dari sisi finansial.
Bahkan tak tanggung-tanggung jumlahnya mencapai miliaran rupiah. “Besar lah (rugi). Sudah pusing,” ujar Direktur Utama PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Glenn Sugita, di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Rabu (19/12/2018) malam.
Meski demikian, Glenn belum mengetahui total kerugian yang dialami Persib. Namun, pengeluaran Persib lebih besar dari Persija Jakarta yang mengklaim sudah menghabiskan Rp 50 miliar dalam mengarungi Liga 1 2018.
“Saya belum hitung (jumlah kerugian) karena laporannya belum masuk. Tapi pengeluaran kami bisa lebih dari itu (Persija Jakarta),” katanya.
Glenn menyebut bahwa kerugian itu didapat setelah Persib mendapatkan sanksi dari Komisi Disiplin PSSI usai melawan Persija Jakarta, 23 September lalu.
Persib diharuskan menjalani laga kandang di luar pulau Jawa dengan tidak diperbolehkan disaksikan oleh penonton atau bobotoh.
“Tadinya kami sebagai tuan rumah, kondisi tim lagi bagus. Penonton penuh. Yang seharusnya ada keuntungan, malah harus pergi ke tempat lain seperti layaknya menjalani laga tandang dan harus selalu keluar uang. Jadi semuanya tandang, kemudian pemasukan sudah tidak ada sama sekali,” tuturnya.
Selain itu, Glenn juga mengatakan bahwa Persib masih diharuskan membayar gaji Michael Essien meski sudah tidak lagi menjadi bagian dari tim.
“Meskipun tidak digunakan, kami masih harus membayar Essien. Ditambah lagi sanksi sehingga kerugian kami semakin besar,”
Kondisi ini, lanjut Glenn yang membuat Persib mengalami kerugian. Bahkan beberapa diantaranya membuat dampak negatif untuk sponsor tim.
“Tapi sudah kami jelaskan bahwa tidak ada kesalahan dari pihak klub. Jadi, sementara ini masih bisa diatasi. Tapi kalau tahun depan tidak ada lagi penonton atau lainnya, mungkin itu yang berat untuk sponsor juga karena mereka kan harus hitung-hitungan juga,” pungkasnya.***(JAR/Bandungkita.id)
Comment