Tak Ikut Main dan Lebih Memilih Bertani, Begini Komentar Kang Uyan Soal Film Preman Pensiun

Film, Hiburan, Terbaru4886 Views

BandungKita.id, BANDUNG – Masih ingat Kang Uyan Preman pensiun? Sosoknya tak nampak di film layar lebar yang kini sedang tayang. Kemana dia?

Ditengah ludesnya penjualan tiket ‘Preman Pensiun’, terlihat rutinitas sehari-hari yang dilakoninya. Berangkat berkebun dan merawat tanaman sayur di kampungnya di Cikembang, Kabupaten Bandung.

Pria bernama asli Muhamad Romyan Fauzan, mengaku profesi tani merupakan pekerjaan yang lebih nyaman baginya dibanding dengan bergelut di dunia hiburan.

“Bagi saya, saya lebih nyaman menjadi petani. Bertani itu damai, dari sudut pandang kerjanya bagi aku enggak berat juga,” ujar Kang Uyan kepada BandungKita.id.

Saat disinggung soal pilihan antara entertain atau tani, dirinya tegas menjawab tidak akan meninggalkan dunia pertanian. Menurutnya, profesi bertani lebih membuatnya nyaman.

“Konfliknya itu enggak serumit konflik ketika aku main di Preman Pensiun,” ungkap alumni Sastra Indonesia Universitas Padjajaran tersebut.

BACA JUGA :

Uyan mengatakan, dirinya tidak menutup diri juga jika ada tawaran main film lagi. Namun, dirinya bersikukuh tidak akan meninggalkan pertanian.

“Selama itu bermanfaat buat banyak orang, aku mah bersedia-bersedia aja sih (main film atau sinetron). Tapi tani bagi saya prioritas,”paparnya.

Mengenai film Preman Pensiun yang sedang tayang di Bioskop, dirinya sangat mengapresiasi atas rilisnya film tersebut karena pesan yang disampaikan menurutnya, banyak yang bisa dijadikan pelajaran.

“Ketika semua film menghadirkan kemewahan, Preman Pensiun malah sebaliknya. Adegan pasar, warung kecil. Saya pikir itu jadi kelebihan yang lain selain menghadirkan latar yang Bandung banget. Itulah menariknya Preman Pensiun,” ulasnya.

Film tersebut, tambahnya, mengajarkan banyak kesederhanaan di tengah kemewahan-kemewahan yang diproduksi film lain. Sehingga, yang bisa diambil dari Film oleh penonton adalah berlaku sederhana.

“Itu kesederhanaan. Konflik kehidupannya itu enggak ‘wah’. Walaupun ada sisi premanismenya, tapi di sisi lain menurutku sebuah film yang baik itu enggak harus melulu menyodorkan kemewahan. Film ini mendidik masyarakat dengan cerita dan latarnya yang tidak selalu dengan mobil yang bagus dan rumah yabg mewah,” kata Uyan.

BACA JUGA :

Dia mengaku sempat ditawari main di film tersebut. Namun, tidak ada tindak lanjut lagi.

“Waktu proses syuting sebetulnya sempet ngasih tau, Uyan lokasi lu di sini, sini, sini katanya. Tapi enggak ada tindak lanjut dari obrolan itu. Mungkin ya karena memang posisi aku enggak terlalu penting juga sih di cerita Preman Pensiun yang kali ini,” ungkapnya.

Dia menduga, tidak dilibatkannya dalam film karena film Preman Pensiun kali ini lebih mengangkat konflik preman bukan soal percintaannya.

“Karena jika dilibatkan, cerita akan melebar kemana-mana. Lebih banyak orang, lebih banyak ide cerita, konfliknya jadi enggak akan ngena juga. Jadi menurutku, tidak melibatkan aku ini udah paling pas,” tutur Uyan(BGS/BandungKita)

Comment