Januari 2019, Kasus DBD di Kota Bandung Tembus Hingga Angka Ratusan

BandungKita.id, BANDUNG – Jumlah kasus demam berdarah (DBD) di sejumlah wilayah di Jawa Barat terus merebak di awal tahun 2019 ini, tak terkecuali Kota Bandung. Berdasarkan keterangan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Verita Sri Hasniarty mengatakan pada hari ke 22 Januari 2019, di Kota Bandung telah terjadi 132 kasus demam berdarah.

“Jadi untuk kasus di Kota Bandung saat ini cukup banyak, angka 132 kasus tersebut, rata-rata terjadi pada anak-anak usia sekolah,” ungkap Verita, saat ditemui BandungKita, di pendopo Kota Bandung, Kamis (24/1/2019).

Nonton juga: VIDEO : Waspada DBD ! Kenali Ciri-ciri dan Cara Pencegahan Penyakit DBD

Dari kasus-kasus tersebut, lanjut Verita, individu yang terkena DBD masih berusia dini, yakni dari 5 sampai 14 tahun. Berdasarkan temuan Dinas Kesehatan Kota Bandung, jentik nyamuk penyebab DBD banyak ditemukan di berbagai kamar mandi sekolah.

“Oleh karena itu nanti tanggal 29 Januari kita akan mengumpulkan para kepala sekolah untuk memberikan pengarahan untuk mengingatkan kembali pentingnya menjaga lingkungan. Suapaya terhindar dari serangan demam berdarah,” ujarnya.

Selain upaya tersebut, pihaknya juga akan terus melakukan pengecekan ke lokasi dan memberikan layanan fogging. Dalam 1 hari, Dinkes Kota Bandung bisa menurunkan 5 sampai 6 tim untuk melakukan pengasapan di sejumlah wilayah.

“Seiring dengan itu kita juga perintahkan kepada para kader puskesmas untuk mendata ke rumah sakit di wilayahnya yang memang memiliki rumah sakit, untuk melaporkan jumlah korban yang mengidap DBD tiap hari itu ada berapa, sehingga kita bisa lakukan penanganan yang lebih cepat,” ungkapnya.

Baca juga: Kabupaten Bandung Barat Darurat DBD: Sepanjang Januari 2019 Tercatat 16 Warga Terjangkit DBD

Adapun jika dibandingkan dari tahun 2017 dan tahun 2018. Kasus DBD tercatat ada peningkatan yang cukup signifikan. Data Dinas Kesehatan Kota Bandung menunjukkan pada 2017 ada 1.715 kasus, sedangkan tahun 2018 ada 2.018 kasus.

“Memang per Januari ini peningkatanya terlihat cukup tajam karena pada 20 Januari itu hanya 48 kasus dan pada 22 Januari itu anjlok jadi 132 kasus,” lanjut Verita.

Verita mengklaim meningkatnya kasus DBD disebabkan adanya siklus 5 tahunan yang sebelumnya diprediksi akan terjadi pada 2018.

“Tapi siklus itu tidak terjadi, dan kemungkinannya terjadi tahun ini, seperti kita tahu nyamuk ini biasanya terbang di jam-jam siang pukul 10-12, dan jam 16-18 sore hari. Makanya kita harus lebih waspada di jam-jam itu,” pungkasnya.***(TRH/BandungKita)

Comment