Wawancara Bupati KBB, Jurnalis Bandung Barat Pos Diintimidasi Diduga Oknum ASN

KBB, Terbaru651 Views

BandungKita.id, NGAMPRAH – Aksi intimidasi dan dugaan persekusi terhadap jurnalis kembali terjadi. Kali ini menimpa seorang reporter Bandung Barat Pos, Suwitno Gimnastiar, Selasa (19/2/2019).

Kejadian itu bermula ketika Suwitno hendak mewawancara Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna, usai acara sosialisasi Pendidikan Politik Dapil III, di Kecematan Parongpong, yang diselenggarakan oleh Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol KBB).

Reporter yang akrab disapa Wiwit itu melakukan wawancara doorstop dengan Bupati terkait isu rekrutmen tenaga kerja kontrak (TKK) yang diduga menyalahi UU ASN.

Di tengah perbincangan dengan Bupati, tiba-tiba Wiwit ditarik oleh seorang yang tidak dikenal dan mempertanyakan dirinya soal identitas dan media tempatnya bekerja.

“Pas saya wawancara dengan bupati, tiba-tiba seorang berseragam ASN menarik saya dengan kasar dari belakang. Ia menyakan dari media mana dan tanya hal-hal yang sifatnya pribadi,” kata Wiwit, Kamis (21/2/2019).

Tidak sampai di situ, setelah diinterogasi, Wiwit kemudian dilabrak dan disikut dengan sengaja oleh seseorang berbadan tinggi besar yan diduga oknum pendukung Aa Umbara.

“Saya tak kuasa melawan, liat yang berbadan besar itu. Wawancara saya dengan bupati pun kandas,” jelasnya.

Baca juga: LIPUTAN KHUSUS Bag-4 : Tudingan Keterlibatan Orang Dekat Bupati, Respon Aa Umbara dan Kegusaran Hengky Kurniawan Soal APBD Jebol

Redaktur Bandung Barat Pos, Hendra Hidayat mengutuk keras kejadian itu. Menurutnya hal itu bentuk dari pelecehan terhadap profesi jurnalis yang dilindungi Undang-undang.

“Ini tidak bisa dibiarkan. Jika dibiarkan ini akan terjadi pada wartawan lain. Hari ini menimpa Wiwit. Besok atau lusa boleh jadi bakal menimpa wartawan lain,” ucapnya.

Hendra menerangkan saat ini reporternya tak hanya dirugikan karena gagal mendapat berita. Namun juga mengalami trauma cukup serius.

“Kondisi Wiwit saat ini nampak trauma. Ia mulai ketakutan dan enggan melakukan liputan,” katanya.

Baca juga: LIPUTAN KHUSUS Bag-3 : Pengacuhan UU ASN, Politik Balas Budi dan Dugaan Keterlibatan Orang Dekat Bupati KBB

Sementara itu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bandung Barat, Heni Suhaeni juga menyayangkan dan mengutuk keras kejadian itu. Apalagi Suwitno adalah salah satu anggota aktif dari PWI KBB.

Menurutnya, jika ada berita yang tidak menyenangkan, Pemda Bandung Barat dapat menempuh prosedur yang ada sesuai dengan UU Pers.

“Kalau ada keberatan soal berita silakan tempuh prosedur yang benar seperti melakukan hak jawab dan klarifikasi. Tidak boleh mengintimidasi wartawan seperti itu,” katanya.

Heni meminta dalam waktu dekat ini Pemda Bandung Barat harus menunjukan itikad baik dengan cara menegur oknum ASN yang melakukan intimidasi sekaligus meminta maaf kepada wartawan tersebut maupun kepada seluruh wartawan di KBB yang merasa profesinya dilecehkan.

Jika hal itu tidak dilakukan, kata dia, PWI KBB dalam waktu dekat ini bakal melakukan aksi untuk menyikapi kasus kekerasan terhadap jurnalis tersebut.

“Aksi kekerasan dan intimidasi terhadap wartawan sama sekali tidak bisa ditolelir. Apalagi yang bersangkutan diintimidasi saat menjelankan tugasnya sebagai jurnalis. Wartawan dilindungi Undang-Undang. Bupati sebagai pemimpin tertinggi harus minta maaf,” tutur Heni.

Wiwit diduga menjadi korban salah sasaran. Ia diintimidasi karena melakukan wawancara dengan Bupati KBB mengenai kisruh pegawai ‘siluman’ berstatus TKK di Pemkab Bandung Barat yang diberitakan BandungKita.id. (Restu Sauqi)

Editor: M Zezen Zainal M

Comment