Hiruk Pikuk Politik Indonesia, Politisi Milenial Belum Bisa Diandalkan

BandungKita.id, BANDUNG – Tahun politik 2019 belum memberi dampak signifikan pada kesadaran kaum milenial untuk turut serta jadi politisi. Keterlibatan milenial dalam ranah politik masih bersifat pasif dan belum terorganisir.

Padahal, generasi melenial dinilai memiliki ide-ide baru untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Demikian disampaikan pengamat politik sekaligus Direktur Utama Lembaga Survei Indodata, Danis T Saputra, saat dihubungi BandungKita, Sabtu (30/3/2019).

Menurutnya dari sampel 30-40 orang milenial yang disurvei, hanya 3-5 persen yang memilki minat sebagai politisi. “Kalau kita melihat tipologi masyarakat milenial, sebetulnya milenial itu masyarakat yang apatis. Mereka juga labil jadi mereka belum memiliki ideologi politik tertentu. Karena orientasi kehidupan milenial itu bukan politik tapi lapangan pekerjaan,” ujar Danis.

Baca juga: Terjadi Lagi, Warga Tenggelam Saat Memancing Ikan di Waduk Cirata, Jasad Belum Ditemukan

Saat ini, kata Danis, milenial lebih memandang politik sekadar objek kritik. Dengan dekatnya milenial terhadap teknologi, maka peran milenial hanya sebagai pasif partisipan yang terus berkomentar terhadap isu poltik tertentu melalui media sosial.

“Mereka memiliki keterbatasan untuk masuk ke dalam dunia politik. Mereka butuh biaya yang sangat besar butuh jaringan yang sangat banyak. Mereka butuh banyak modal sosial dan modal politik yang lain,” lanjut Danis.

“karena itu tadi, politik tidak menjadi hal utama bagi masyarakat milenial,” tambahnya. (Tito Rohmatulloh/BandungKita.id)

Editor: Dian Aisyah

Comment