“Perkumpulan Purnabhakti DPRD KBB (P2B) terbentuk di tengah perubahan besar dalam dinamika sosial dan politik Indonesia. Dibeberapa daerah gerakan (serupa) ini menciptakan Stabilitas namun mengubah peran kelompok civil society dari pengontrol sosial menjadi pendukung kekuasaan. Kritik yang dulu lantang kini bergeser menjadi seremonial. Pergeseran ini mencerminkan transformasi nilai dan hubungan antara kekuasaan dan masyarakat sipil”.
BandungKita.id. BANDUNG – Ditengah dinamika pemerintahan Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang kerap disorot karena berbagai tantangan, sebuah langkah baru diambil oleh para mantan anggota DPRD KBB. Pada Senin, 7 April 2025, di Rumah Makan Sancang Parahyangan, Padalarang, mereka berkumpul untuk membentuk Perkumpulan Purnabhakti DPRD KBB, sebuah wadah yang diharapkan mampu memberikan kontribusi strategis bagi daerah.
Dalam suasana yang penuh kehangatan, Uun Sumirat terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Ikatan Purnabhakti DPRD KBB periode 2025-2030. Keputusan ini mencerminkan semangat kolektif untuk tetap berkontribusi meski tak lagi menjabat. Namun, di balik semangat ini, ada tantangan besar: bagaimana ikatan ini dapat berfungsi optimal di tengah pemerintahan yang sering dianggap kurang fleksibel dan terjebak dalam birokrasi yang kaku.
VIDEO PILIHAN
Tokoh penting satu ini adalah Aa Umbara (AU), salah satu pembina yang ditunjuk, menekankan pentingnya peran strategis ikatan ini. “Kami berharap Perkumpulan ini menjadi lembaga kajian yang mampu memberikan konsep-konsep strategis untuk membantu pemerintah daerah,” ujarnya terpisah.
Hadir ditengah Ketidakpastian Program?
Pernyataan ini menjadi relevan mengingat kondisi pemerintahan KBB yang kerap menghadapi kritik terkait pengelolaan anggaran dan tata kelola yang kurang matang
Uun Sumirat, sebagai ketua terpilih, memiliki rencana. Ia berencana segera menggelar rapat kerja untuk menyusun program-program strategis yang akan menjadi panduan kegiatan selama lima tahun ke depan. “Kami ingin memastikan bahwa ikatan ini tidak hanya menjadi wadah silaturahmi, tetapi juga forum untuk bertukar pikiran dan memberikan kontribusi nyata bagi KBB,” ungkapnya dikutip salah satu media.
VIDEO PILIHAN
Langkah awal yang direncanakan adalah bersilaturahmi dengan Pimpinan DPRD KBB dan menyampaikan laporan kepengurusan ke Kantor Kesbangpol KBB. Dengan kehadiran sekitar 22 mantan anggota DPRD KBB dalam musyawarah ini, Uun berharap ikatan ini dapat menjadi rumah bersama bagi semua mantan anggota dewan. “Kami ingin terus berkontribusi, meski dalam kapasitas yang berbeda,” pungkasnya.
Ditengah tantangan birokrasi yang ada, Perkumpulan Purnabhakti DPRD KBB menjadi sorotan baru.
Muncul beragam pertanyaan dari publik hungga akademisi. Apakah ini adalah gerakan Civil Sociaty atau Politic soxiaty?
Bagaimana afiliasi partai telah bisa dipisahkan dari perkumpulan ini?
Seberapa kuat pesan P2B ini dapat terakomodir? Menimbang tokoh yang terlibat di P2B cukup strategis dan pernah menjadi pengambil kebijakan, antara lain:
1. Aa Umbara Mantan Bupati KBB
2. Apih Sunarya Erawan
3. Aep Nurdin
4. Agus ishak dan lainnya
VIDEO PILIHAN
Tanggapan Masyarakat dan Akademisi
Sementara itu, ditemui dikediamannya dipermata ngamprah, Muhamad Dartiwa seorang Purna bhakti DPRS KBB 2 periode memberikan apresiasinya terhadap pertemuan tersebut, menurutnya, pertemuan tersebut adalah pertemuan seniornya era masa transisi KBB di tahun 2007.
“Ya selamat, semoga pandangan yang diberikan spiritnya sama di tengah tantangan birokrasi yang ada, semoga dengan terbentuknya P2B (Perkumpulan Purnabhakti DPRD KBB) menjadi harapan baru. Sebuah langkah kecil, namun penuh arti, untuk membawa perubahan di tengah dinamika pemerintahan yang masih mencari arah”. Ucap salah satu inisiator Kaukus politisi muda KBB ini. A(Dhomz/BandungKitaid)
Berikut Video tanggapan dari Dr. Kunkurat, M.Si., Dekan FISIP UNPAS yang telah memberikan Video Tanggapan kepada Bandungkita.id Rabu, 09 April 2025.
Comment