Waduh! Penghuni Perumahan Mewah Kota Baru Parahyangan ‘Diserang’ Pasukan Lalat dan ‘Disuguhi’ Bau Menyengat, Begini Keluhan Penghuni

KBB, Serba Serbi, Terbaru3916 Views

BandungKita.id, PADALARANG – Sejumlah penghuni perumahan Tatar Purbasari Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) memprotes pihak pengembang. Pasalnya, mereka kecewa lantaran keluhan mereka tak ditanggapi maksimal oleh pihak Kota Baru Parahyangan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun BandungKita.id, para penghuni perumahan mewah di KBB tersebut mengaku kecewa lantaran pemukiman mereka sudah sejak beberapa bulan terakhir terasa kumuh dan bau. Hal itu disebabkan adanya bau menyengat dan kotoran hewan dari adanya kandang peternakan ayam yang berdempetan dengan permukiman warga.

Salah seorang warga Tatar Purbasari Kota Baru Parahyangan, Hendri (bukan nama sebenarnya) mengatakan ia dan warga lainnya sudah melaporkan adanya bau menyengat dan banyaknya lalat di sekitar rumah warga kepada pihak pengembang. Namun, hingga kini, pihak pengembang tak juga menghadirkan solusi.

“Kami sangat kecewa. Padahal kami sudah beli mahal-mahal rumah di Kota Baru Parahyangan ini karena ingin nyaman. Tapi yang didapat malah sebaliknya. Setiap hari kami dibuat tidak nyaman. Dulu ada yang pernah datang dari pengembang, tapi kondisinya tetap saja seperti ini. Belum ada sokusi,” kata Hendri saat ditemui BandungKita.id di kawasan Kota Baru Parahyangan, Jumat (3/5/2019).

BACA JUGA :

Pelayanan Kesehatan Masih Kurang, Umbara Targetkan 3 Rumah Sakit di KBB Tersertifikasi Tipe C

 

Waduh! Diduga Lakukan Money Politics, Empat Caleg Petahana di KBB Terancam di-PAW dan Penjara 4 Tahun

 

 

Dijelaskan Hendri, ia dan belasan penghuni lainnya terkena dampak langsung adanya peternakan ayam yang berdempetan dengan permukiman elit tersebut. Selain ‘disuguhi’ bau menyengat dari kotoran hewan dan ribuan ayam di peternakan tersebut, penghuni juga setiap hari ‘diserang’ pasukan lalat yang tak terhitung lagi jumlahnya.

“Kami ini punya anak-anak yang setiap hari bermain di halaman rumah. Tapi rumah kami sekarang dipenuhi lalat dan bau busuk. Kadang sering ada bangkai ayam segala. Kami khawatir akan jadi sumber penyakit terutama untuk anak-anak kami,” kata dia.

Hal senada juga diungkapkan oleh warga lainnya, Ismail (bukan nama sebenarnya). Pria yang enggan disebutkan namanya itu juga mengaku sangat terganggu dengan banyaknya lalat dan bau menyengat dari peternakan ayam yang menempel dengan tembok permukiman warga di Tatar Purbasari tersebut.

“Kami sudah berulangkali mengeluhkan soal ini. Ada yang datang, tapi belum ada solusi. Padahal kami ini beli rumah di sini mahal. Tapi sekarang lingkungan kami jadi tampak kumuh, bau dan banyak lalat,” kata dia.

Jalan masuk ke kawasan Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). (foto:net)

 

Ia juga mempertanyakan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) yang dimiliki Tatar Purbasari Kota Baru Parahyangan tersebut. Seharusnya, kata dia, jika amdalnya diurus dengan benar, warga dipastikan tak akan mengalami diserang bau dan hama penyakit seperti saat ini.

“Apalagi katanya pertenakan ayam ini sudah ada sebelumnya. Gimana ini? Kalau tahu ada peternakan ayam di samping rumah kami, mungkin dulu kami enggak akan beli rumah di sini. Saya berharap pengembang Kota Baru Parahyangan jangan diam saja. Tolong segera cari solusi,” ujarnya.

Terpisah, costumer service officer manajemen Kota Baru Parahyangan, Fathian mengakui pihaknya sudah menerima keluhan warga Tatar Purbasari tersebut. Namun, kata dia, pihaknya belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut mengenai keluahan penghuni Tatar Purbasari tersebut.

“Saya tidak bisa menjelaskan lebih jauh karena itu bukan kewenangan saya. Silakan datang saja ke kantor,” kata Fatian saat dihubungi BandungKita.id melalui sambungan telepon, Jumat (3/5/2019).

Namun saat BandungKita.id datang ke kantor Kota Baru Parahyangan untuk meminta konfirmasi, Fathian mengaku belum bisa menghadirkan jajaran manajemen untuk memberikan keterangan karena sedang ada acara.

“Kebetulan kami sedang meeting. Nanti saja hari Selasa ya pak,” kata Fathian. (M Zezen Zainal M/BandungKita.id)

Editor : M Zezen Zainal M

Comment