BandungKita.id, GARUT – Bagi siapa saja yang bernama Asep harus ikut berkumpul di Gedung Pendopo Garut, Minggu (23/6/2019). Pasalnya, nama Asep dari seluruh dunia mengadakan acara Halalbihalal untuk Komunitas Asep-Asep (KAA).
“Jadi Insyaallah besok (hari ini) Kabupaten Garut jadi tuan rumah pelaksanaan Halalbihalal paguyuban Asep Dunia. Nama-nama Asep yang datang ke acara ‘Riung Mungpulung Asep sa-alam Dunia’ itu tidak hanya berasal dari Garut atau Jawa Barat saja, tapi dari luar Jawa Barat juga ada, yang sudah konfirmasi ke kami ada yang dari Aceh, Kalimantan, Batam dan daerah lainnya,” kata Ketua Paguyuban Asep se-Priangan Timur, Asep Jaelani, Sabtu (22/6/2019).
Baca juga:
Baru Jadi PNS, Guru di Garut Diduga Jadi Korban Pungutan Liar Oknum Dinas
Menurutnya, sebagai salah satu nama yang saat ini paling banyak dipakai di kalangan masyarakat sunda, khususnya dan beberapa orang di daerah lainnya ini, memiliki kebanggaan tersendiri. Di mana nama Asep diberikan para orang tua terdahulu sebagai simbol kasih sayang terhadap anak laki-laki.
“Orang tua dulu nama panggilan kasih sayang untuk laki-laki itu Asep, kalau tidak Ujang, kalau perempuan Nyai. Kita bangga dengan nama Asep yang diberikan oleh orang tua kita,” katanya.
Asep Jaelani menjelaskan, kelestarian nama Asep tiap hari kian tergerus. Pemberian nama Asep oleh para orang tua sudah tidak begitu se-populer zaman dulu. Meski demikian, nama Asep tidak akan punah terutama di tataran sunda.
“Latar belakang anggota Paguyuban Asep Dunia itu ada dari yang biasa-biasa sampai luar biasa, ada yang pengusaha, pelukis, ASN, dan lainnya. Justru itulah hikmahnya ada Paguyuban, bisa mengenal potensi-potensi nama Asep. Teman yang sudah maju membantu yang membutuhkan untuk dibantu,” ucapnya.
Baca juga:
Makan Siang Bersama Tahanan, Budi : Mereka Juga Manusia
Asep Jaelani menyebutkan, jumlah nama Asep yang ada di Kabupaten Garut lebih dari 60 ribu orang. Sementara ini, nama-nama Asep di Garut yang baru masuk sebagai anggota sebanyak lebih dari 2 ribu orang.
“Kami berharap nama Asep ini agar tidak punah. Alhamdulillah nama-nama Asep ini masih ada yang melestarikan, ada yang orang tuanya namanya Asep, anaknya diberi nama Asep juga. Kalau tidak dilestarikan nama Asep ini bisa tergerus zaman,” katanya.
Pihak mempersilakan siapapun warga yang bernama Asep untuk ikut berkumpul di sekitaran Pendopo Garut. Rencananya, kegiatan tersebut akan dihadiri oleh para Asep yang berasal dari latar belakang berbeda.
“Siapapun nama Asep besok boleh hadir dalam Halal bi Halal. Kita juga akan sharing beberapa potensi yang dimiliki para Asep, misalnya dari mereka yang sukses berkarir sebagai pengusaha, pelukis, dan lainnya,” pungkasnya.***(M Nur el Badhi)
Editor: Restu Sauqi
Comment