Hadiri Karnaval Kemerdekaan Sabilulungan, Dadang Naser ‘Berubah’ Jadi Arjuna

BandungKita.id, SOREANG – Kostum yang digunakan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bandung cukup menarik perhatian masyarakat yang akan menyaksikan Parade Karnaval Kemerdekaan Sabilulungan di Jalan Alfathu, Soreang, Minggu (18/8/2019).

Masyarakat terlihat histeris menyaksikan kedatangan Forkopimda sebelum acara karnaval dibuka. Pasalnya, Forkopimda datang mengenakan kostum dari tokoh-tokoh pewayangan yang diyakini cukup sakti mandraguna. Mulai dari tokoh Arjuna, Bima, Nakula, Sadewa, Yudhistira dan lain sebagainya.

Bupati Bandung, Dadang M Naser sendiri mengenakan kostum dengan tokoh Arjuna lengkap dengan panah saktinya. Namun, Arjuna yang satu ini cukup nyentrik. Sebab, Arjunanya mengenakan kacamata berwarna hitam.

Nampak Kapolres Bandung, AKBP Indra Hermawan juga tak ingin kalah untuk terlihat totalitas. Ia mengenakan kostum Bima lengkap dengan kumis tebal dan kuku pancanaka. Bahkan suara kapolres juga dibuat lebih besar dan serak mirip dengan tokoh Bima saat diperankan oleh dalang dalam pertunjukan wayang.

Baca juga:

Ribuan Orang Hadiri Karnaval Kemerdekaan Sabilulungan

 

Selain kapolres dan bupati, sejumlah pimpinan daerah Kabupaten Bandung lainnya juga terlihat cukup totalitas memerankan tokoh-tokoh wayang tersebut. Mereka kompak secara bersamaan hadir di panggung utama untuk membuka parade karnaval.

“Kami berkostum seperti ini karena ingin perang dalam rangka memperingati kemerdekaan. Yaitu perang melawan kebodohan, perang melawan kemalasan, perang hawa nafsu dan memerangi provokator,” kata Bupati saat membuka Parade Karnaval Kemerdekaan Sabilulungan di Jalan Alfathu, Minggu (18/8/2019).

Baca juga:

Catat! Ini Jalan yang Akan Ditutup Polisi Saat Pelaksanaan Karnaval di Soreang

 

Dadang mengatakan, kemerdekaan yang sudah melewati 74 tahun ini merupakan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa. Sudah sepantasnya, ucap dia, kemerdekaan yang direbut dengan kucuran keringat, air mata, hingga darah ini diisi dengan hal-hal yang mampu membangun Indonesia.

“Kita semua harus mampu melanjutkan perjuangan para pahlawan. Karena kita ini diwarisi kemerdekaan. Kita tinggal mengisinya.”

“Ada kata dari Pak Kapolres Bandung, dulu Jenderal Sudirman itu bintangnya lima. Tapi enggak dikasih honor. Tapi sekarang banyak yang sudah dapat pangkat, jabatan tinggi, tapi bekerja tidak sepenuh hati. Cik mikir,” kata dia.***(R Wisnu Saputra)

Editor: Restu Sauqi

Comment