BandungKita.id. BANDUNG – Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (Sekum MUI), Jabar Rafani Achyar menilai terkait ceramah UAS dinilai kurang bijak. Rafani menjelaskan, mestinya UAS cermat mempertimbangkan aspek keberagaman masyarakat Indonesia.
Menurut Rafani, setiap pendakwah harus mampu memberikan ceramah yang dapat menyejukkan masyarakat.
“Dakwah itu, harus dilakuan dengan Hikmah dan pengajaran yang baik dalam kasus Abdul Somad, Ustaz Abdul Somad ini kurang bijaksana dalam menjawab pertanyaan dari audiensi,” Kata Rafani saat di hubungi BandungKita, Jumat (23/8/2019).
BACA JUGA:
Mahasiswa Papua Tolak Miras yang Dikirim Diduga Oknum Polisi di Bandung
Meski begitu, Rafani meyakini bahwa ceramah UAS tidak bermaksud menyinggung pihak manapun. Rafani meminta agar para pendakwah bisa lebih bijak dalam memberikan jawaban pertanyaan dari para jamaah.
“Kalau misalnya ada audiens yang tanya, tentang kenapa tidak nyaman melihat patung Yesus, saya kira lebih enak dijawab dengan ‘Anda merasa tidak nyaman memandang patung Yesus karena itu beda keyakinan’ tidak perlu harus menjawab sampai menyebutkan sampainya jin kafir,” kata Rafani.
Seperti ramai diberitakan, beredar video yang diunggah akun @P3nj3l4j4h pada Jumat (16/8/2019). Dalam video tersebut Abdul Somad tengah menyampaikan ceramahnya yang menuai banyak kontroversi. Abdul Somad pun mendatangi Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (21/8/2019) untuk menyampaikan klarifikasi.
BACA JUGA:
Buruh di Jabar Turun ke Jalan, Tolak Rencana Revisi UU 13 Tahun 2003
Saat jumpa pers UAS mengatakan ceramah tersebut bukan untuk kalangan umum namun untuk jamaah yang berada di masjid tersebut. Belum diketahui pasti lokasi dan waktu ceramah namun UAS menyebut ceramah itu dilaksanakan beberapa tahun yang lalu. (Tito Rohmatulloh/BandungKita)
Editor: Dian Aisyah
Comment