Peringati Tahun Baru Islam, Majelis Tarbiyah Garut Bagikan Ribuan Ekor Ayam Kampung

BandungKita.id, GARUT – Pergantian tahun Islam di Majelis Tarbiyah, Kecamatan Wanaraja selalu diperingati dengan berbagai kegiatan. Tak hanya pengajian yang diikuti ribuan jamaah, panitia juga menggelar pawai ta’aruf pada Sabtu (31/8/2019) pagi.

Dikatakan Pimpinan Majelis Tarbiyah, KH Benghan Syarifudin, kegiatan tersebut sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Bukan hanya masyarakat Garut, jemaah juga datang dari berbagai daerah, bahkan ada pula yang dari luar Jawa Barat.

Untuk perayaan tahun baru Islam tahun ini tutur Benghan, pihaknya mengusung tema “Nyaho, Bisa, Boga”.

Nyaho dalam artian masyarakat terutama jamaah harus mempunyai ilmu agar tak salah jalan dalam menjalankan kehidupan ini.

Bisa artinya jamaah harus dapat atau mampu menjalani kehidupan termasuk kewajiban yang telah ditentuka sesuai ajaran agama.

“Sedangkan boga atau punya, jamaah harus punya bekal harta agar bisa tenang dalam menjalankan kehidupan dan ibadah kepada Alloh yang telah menciptkan mereka. Jika manusia tak memiliki tiga unsur tersebut di atas, maka “mati” lah ia,” ujar Benghan.

BACA JUGA:

Kondisi Terus Menurun, Tersangka Dalam Video ‘Vina Garut’ Dirawat

 

Untuk makna dari peringatan tahun baru Islam kali ini, tuturnya, setiap kita harus berubah. Dari tahun ke tahun harus ada perubahan baik dari aspek “nyaho” (tahu), “bisa”, dan “boga” (punya).

Namun perubahan yang terjadi tentunya haruslah ke arah yang lebih baik mulai dari aspek keilmuan atau pengetahuan, kemampuan, maupuin taraf perekonomian.

Disebutkan Benghan, panitia menyiapkan 6 ribu paket sembako dan 1.500 ekor ayam yang sudah dibagikan.

Menurutnya pembagian ayam kampung ini menjadi bagian dari peringatan tahun baru Islam di majelisnya.

“Pada peringatan tahun baru Islam tahun ini, kita bukan hanya membagikan enam ribu paket sembako tapi juga membagikan 1500 ekor ayam kampung kepada masyarakat kurang mampu. Selain diharapkan bisa membantu meningkatkan taraf perekonomian mereka, kegiatan ini juga merupakan simulasi bahwa untuk sejahtera tak hanya datang dari uang tapi juga bisa dari ternak atau tanaman,” katanya.

BACA JUGA:

Operasi Patuh Lodaya 2019, Polres Garut Langsung Angkut Kendaraan yang Melanggar

 

Ia juga menyampaikan, dalam setiap kali pengajian yang digelar, selain bimbingan agama, pihaknya juga terus memberikan edukasi kepada jamaah agar kehidupannya bisa lebih sejahtera. Dengan berternak ayam kampung, misalnya yang dianggap bisa jadi salah satu solusi mengubah taraf ekonomi.

Dana untuk pembelian 6 ribu paket sembako dan 1500 ekor ayam kampung ini tambahnya, merupakan sumbangan dari para mustami Majelis Tarbiyah.

Sebelum kegaiatan pembagian ayam kampung, jamaah Majelis Tarbiyah menggelar pawai taaruf untuk menyambut tahun baru Islam. Pawai taaruf dilakukan dengan mengelilingi ruas jalan di perkotaan Garut dan diikuti ribuan jamaah.

Menurut Benghan, pawai taaruf ini juga merupakan acara rutin yang digelar setiap tahun dalam rangka menyambut pergantian tahun baru Islam.
Pawai tersebut bertujuan untuk mengingatkan kepada masyarakat khususnya umat Islam tentang adanya tahun baru Islam yang harus disyukuri setiap pergantiannya.

“Kami berharap kegiatan pawai taaruf dapat menjaga tradisi muslim di Garut dalam menyambut tahun baru Islam, sekaligus menjaga kebersamaan dan silaturahmi antar umat.

Salah seorang warga penerima bantuan ayam kampung, Yana (37) mengaku bahagia. Ayam tersebut menurutnya akan ia pelihara sebagaimana ayam yang tahun lalu juga ia terima dari Majelis Tarbiyah ini.

“Ayam yang pemberian tahun lalu pun masih ada dan saat ini sudah berkembang biak. Sekarang saya mendapatkan bantuan ayam kembali dan ini juga akan saya pelihara sehingga peliharaan ayam kami bisa semakin bertambah banyak,” komentar Yana. (M Nur el Badhi/Bandungkita.id)

Editor: Dian Aisyah

Comment