BandungKita.id, GARUT – Wilayah Kecamatan Tarogong Kidul merupakan kawasan penyangga pusat kota Garut dengan tingkat pertumbuhan dan perputaran ekonomi yang cukup tinggi.
Hal ini menjadi salah satu pemicu tingginya potensi tindakan kriminalitas di wilayah hukum Polsek Tarogong Kidul tersebut.
Tingginya potensi tidak kriminal di wilayah hukum Polsek Tarogong Kidul diungkapkan Kapolsek Tarogong Kidul, Kompol Hermansyah melalui Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Tarogong Kidul, Ipda Wahyono Adji. Menurutnya, wilayah Tarogong Kidul merupakan daerah multikriminalitas karena berbagai jenis tindak kriminal ada di sana.
“Bisa disebutkan sebagai daerah multikriminalitas karena di sini potensi curas (pencurian dengan kekerasan), curat (pencurian dengan pemberatan), dan pelecehan seksual juga tinggi. Namun kriminalitas yang paling menonjol di Tarogong Kidul ini adalah kasus curanmor (pencurian kendaraan bermotor),” ujar Adjie, Rabu (4/9/2019).
Baca juga:
Ditegur Karena Mabuk, Pemuda Ini Ancam Anggota TNI dengan Golok
Lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Garut tutur Adji, merupakan salah satu titik di wilayah hukumnya yang mendapatkan perhatian serius. Hal ini dikarenakan tingginya kasus angka pencurian yang terjadi.
Selain di lingkungan RSUD dr Slamet Garut, Adji juga menambahkan di wilayah hukum Polsek Tarogong Kidul juga terdapat sejumlah titik rawan kriminalitas lainnya. Pihaknya pun terus melakukan berbagai upaya untuk dapat mencegah atau menekan angka kriminalitas.
Selain meningkatkan intensitas patroli, sosialisasi terhadap masyarakat pun terus dilakukan. Upaya pencegahan juga dilakukan dengan cara merangkul berbagai kalangan masyarakat termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda, serta yang lainnya.
“Kami juga selalu menindaklanjuti berbagai laporan yang kami terima. Setiap saat petugas selalu siap turun ke lapangan dalam menindaklajuti laporan yang diterima dari masyarakat,” katanya.
Baca juga:
Operasi Patuh Lodaya, Pemohon SIM di Garut Naik 40 Persen
Adji mengungkapkan, selama ini pihaknya telah berhasil mengungkap berbagai kasus tindak kejahatan bahkan sebagian besar kasusnya sudah masuk dalam proses penyidikan dan pelimpahan ke pengadilan atau P21.
Keberhasilan ini diakuinya tak lepas dari adanya peran serta masyarakat yang selama ini dinilainya sangat membantu kinerja kepolisian.
Menurutnya, sejak awal 2019 hingga saat ini, angka kriminalitas telah mencapai 100 kasus lebih. Jenis kriminalitas yang terjadi terdiri dari berbagai jenis mulai dari pencurian, curat, curas, pelecehan seksual, serta yang lainnya.
Adji mengaku bersyukur karena tingginya angka kejahatan yang terjadi di wilayah hukumnya bisa diimbangi dengan penanganan dan proses hukum yang baik. Meski terkendala akibat keterbatasan jumlah personil, akan tetapi hal itu tak dijadikan alasan untuk melakukan upaya penanganan yang maksimal.
“Jumlah personil kami memang terbatas akan tetapi kami tetap berupaya memberikan pelayanan seoptimal mungkin termasuk penanganan kasus kriminalitas. Apalagi institusi kami oleh Polres ditargetkan untuk menyelesaikan perkara berbagai kasus kejahatan di atas 80 persen,” ucap Adjie.***
(M Nur el Badhi/Bandungkita.id)
Editor: Restu Sauqi
Comment