Kisruh Agustusan, DPRD Garut Sidak ke RSUD

BandungKita.id, GARUT – Kisruh perayaan HUT RI yang dilakukan beberapa waktu lalu oleh pihak management RSUD Garut, sehingga berbuntut dibubarkan oleh pihak Kepolisian, mendapatkan perhatian dari DPRD Kabupaten Garut.

Sejumlah anggota dewan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke RSUD dr Slamet Garut.

Subhan Fahmi dan Dadan Wandiansyah dari Fraksi PKB menemui Plt Direktur Utama RSUD dr Slamet, dr Een. Kedua anggota dewan itu meminta agar kegiatan serupa tak terulang. Apalagi sampai mengganggu pelayanan rumah sakit.

“Konteksnya memang bagus rayakan 17 Agustus. Tapi harus melihat juga posisinya apalagi sedang memberi pelayanan,” ucap Fahmi di RSUD dr Slamet, Kamis (5/9/2019).

Baca juga:

Dianggap Mengganggu Pasien, ‘Agustusan’ di RSUD Garut Dibubarkan

 

Hasil klarifikasi ke Plt Direktur Utama itu akan disampaikan ke pimpinan sementara DPRD. Kemungkinan DPRD juga akan memanggil manajemen rumah sakit untuk menerangkan permasalahan tersebut.

“Soalnya banyak pasien yang mengeluhkan juga. Jangan sampai kenyamanan pasien terganggu karena ada acara musik,” katanya.

Meski manajemen rumah sakit menyebut acara sudah direncanakan sejak lama, sisi kenyamanan harus tetap diperhatikan. Apalagi sebagai ruang publik, kurang pas ada keramaian yang dilakukan.

“Rumah sakit itu harus tenang. Jangan ada yang bising. Tadi kata Plt Dirut acaranya sudah disiapkan sejak Dirut terdahulu. Makanya perlu dikroscek lagi,” ujarnya.

Baca juga:

Kemendag Amankan Pakaian Bekas Senilai Rp 5 Miliar di Cimall Gedebage

 

Alasan kegiatan sering diadakan tiap tahun, lanjutnya, bukan menjadi faktor utama membuat kegiatan hiburan. Pelayanan untuk pasien yang sedang berobat tetap harus diutamakan.

Selain itu, Fahmi meminta RSUD dr Slamet harus memiliki izin setiap mengadakan kegiatan. Terutama kegiatan yang melibatkan orang banyak.

“Etikanya itu tetap harus ada. Laporan ka polisi dan masyarakat sekitar. Semuanya harus tahu biar tak ada yang merasa terganggu,” katanya.

Plt Direktur RSUD dr Slamet Garut, dr Een mengaku tak tahu jika kegiatan tersebut harus mendapat izin dari kepolisian. Pihaknya pun berjanji tak akan mengulangi kelalaian tersebut.

“Pelayanan tetap berjalan. Acara kemarin kan sudah disiapkan jauh-jauh hari. Kami minta maaf jika ada yang terganggu,” ujar Een.

Ia menyebut, acara perayaan kemerdekaan itu sudah rutin dilaksanakan setiap tahun. Tak adanya izin karena kegiatan tersebut merupakan acara internal.***(M Nur el Badhi/Bandungkita.id)

Comment