BandungKita.id, HOBI – Pandemi virus corona atau COVID-19, membuat banyak orang jadi memiliki hobi baru. Jika kebanyakan pria memilih untuk memelihara ikan, berbeda dengan wanita yang menyukai menanam tanaman hias.
Ya, beberapa waktu lalu, tanaman Aglonema cukup mencuri perhatian. Kini, giliran Caladium yang menjadi buruan. Padahal, dulu tanaman ini tidak diminati, bahkan hanya menjadi tanaman pekarangan. Tapi kini, Caladium disebut-sebut bakal jadi pesaing berat Aglonema.
Di Indonesia sendiri, Caladium lebih sering disebut sebagai tanaman Keladi. Tanaman ini berasal dari hutan Brasil, namun sekarang tersebar ke berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia.
Tanaman hias ini memiliki ratusan jenis dengan corak bervariasi. Caladium yang umumnya beredar di pasaran saat ini merupakan hasil hibrida atau penyilangan.
BACA JUGA :
Penyuka Tanaman Kaktus? Lakukan Hal ini Biar Kaktusmu Tidak Mati
Keren! Milenial di RW 02 Ledeng Ubah Selokan Kotor Jadi Bersih dan Penuh Ikan
6 Sayuran yang Mudah Ditanam dan Cepat Panennya, Pakai Botol dan Media Air Juga Bisa
Caladium dari hasil hibrida yang terus berkembang pada tanaman hias ini telah melahirkan varian-varian yang cantik dan memukau, yang semakin menaikkan pamornya di pasaran.
Dihimpun dari berbagai sumber, ciri yang paling khas dari tanaman ini terdapat pada bentuk daunnya yang menyerupai hati atau jantung. Daunnya bertekstur licin dan mengandung lapisan lilin. Ukuran daunnya, biasanya tidak lebih dari satu meter.
Selain itu, tanaman satu ini tidak memiliki batang dan umumnya Caladium memiliki tangkai daun yang panjang, daun relatif tipis dan berumbi. Keunikan lain, semua tangkai daunnya terhubung ke umbi.
Jika kamu berniat merawat Caladium, kamu harus berhati-hati, karena tangkai daunnya sangat mudah patah. Selain itu, jika di rumah ada anak kecil, kamu juga harus waspada, karena semua bagian dari tanaman ini beracun sehingga tak boleh dikonsumsi.
Karena memiliki banyak jenis dan variasi, harganya pun cukup beragam. Untuk satu tanaman Caladium ada yang dibanderol puluhan ribu, namun yang termahal ada yang mencapai Rp2,7 juta. Tertarik membudidayakannya? (*)
Editor : M Zezen Zainal M
sumber : vivanews
Comment