Cimahi Waspada Chikungunya, Ada 2 Warga Terpapar Penyakit Tersebut

BandungKita.id, CIMAHI – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap penyakit chikungunya. Selain tentunya Demam Berdarah Dangue (DBD) dan Covid-19.

Terbaru, ada dua warga asal RW 16, Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi yang diduga menderita chikungunya. Sebab, keduanya merasakan sakit pada sendi-sendi, lemas hingga nyeri otot yang merupakan gejala chikungunya.

“Yang 2 itu baru diduga karena gejalanya mengarah dan hasil penyelidikannya ditemukan jentik,” ungkap Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Romi Abdurakhman melalui staffnya, Eka Febriana, Rabu (12/11/2020).

Untuk kepastian paparan chikungunya, terang dia, harus melalui uji laboratorium. Namun untuk sementara ini belum bisa dilakukan mengingat laboratorium yang ada fokus untuk menguji sampel Covid-19.

BACA JUGA :

Positif Covid-19 Bertambah 30 Orang, Dinkes Cimahi Minta Warga Patuhi Protokol Kesehatan

Waspada DBD Mengintai Jelang Musim Hujan, Dinkes Cimahi Imbau Warga Giatkan Kembali PSN

Dua Orang Meninggal, Dinkes Cimahi Imbau Warga Waspada DBD : Begini Ciri-ciri dan Cara Pencegahannya

Petugas, kata dia, sudah melakukan fogging di sekitar kediaman terduga atau suspeck tersebut. Fogging dilakukan sebagai salah satu upaya untuk memutus penularan chikungunya, media penularannya melalui nyamuk, sama dengan DBD.

“Tapi tetap harus ditangani dan diobati sampai sembuh. Kita juga sudah lakukan fogging,” ujarnya.

Awal tahun, ungkap Eka, pihaknya sempat mengirim sampel sebanyak 20 orang yang diduga menderita chikungunya. Hasilnya ada sekitar 10 lebih yang terkonfirmasi positif menderita penyakit yang jarang ditemukan di Kota Cimahi ini.

“Alhamdulillah sampai sekarang belum ditemukan yang meninggal karena chikungunya. Bahanyanya gangguan pada bagian sendi, sulit bergerak. Kalau di Cimahi memang langka, gak setiap tahun ada,” jelasnya.

Courtsey : DAAI TV

Meski tergolong langka, pihaknya meminta masyarakat untuk tetap melakukan antisipasi. Caranya sama seperti memberantas DBD. Seperti melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di rumah masing-masing. Plus 3M, yaknu menguras tempat penampungan air, menutup tempan penampungan air dan mendaur ulang barang bekas.

“Plus menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan rapelent dan sebaganya, dan tidak menggantung pakaian bekas,” imbuhnya.

Ia menjelaskan, chikungunya merupakan penyakit akibat infeksi virus yang ditularkan nyamuk Aedes Albopictus, satu jenis dengan nyamuk penyebab DBD. Cara berkembangbiaknya pun sama, yakni melalui genangan-genangan air.

“Cuma kalau chikungunya itukan ciri khasnya nyeri pada sendi sampai mengganggu aktifitas. Kalau DBD serangan pendarahannya cepat, ada emam juga,” pungkas Eka. (*)

Editor : Azmy Yanuar Muttaqien

Sumber : Humas Pemkot Cimahi

Comment