Bandungkita.id, CIMAHI – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap penyakit penyerta yang sering muncul selama musim kemarau. Cuaca panas ekstrem yang melanda beberapa daerah di Jawa Barat, khususnya Cimahi, dapat mempengaruhi pasokan air bersih dan meningkatkan risiko penyakit.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Dinkes Kota Cimahi, Dwihadi Isnalini, mengungkapkan bahwa musim kemarau biasanya disertai dengan meningkatnya kasus penyakit penyerta. “Penyakit seperti diare, muntaber, influenza, batuk dan pilek, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), penyakit mata, radang tenggorokan, hingga tyfus perlu diwaspadai,” ujarnya.
Dwihadi menjelaskan bahwa kurangnya pasokan air bersih sering kali menyebabkan air tercemar bakteri E.coli, yang berkontribusi terhadap peningkatan penyakit tersebut. “Sedikitnya pasokan air mengakibatkan konsentrasi virus dan bakteri meningkat dalam air yang tersedia,” tambahnya. Selain itu, kelembaban udara selama musim kemarau juga menjadi faktor risiko tambahan.
Untuk mengantisipasi penyebaran penyakit, masyarakat diimbau untuk mengambil langkah pencegahan. “Cukupi kebutuhan air harian tubuh, gunakan masker, serta konsumsi vitamin untuk menghindari paparan penyakit,” kata Dwihadi. Ia juga menekankan pentingnya segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala penyakit untuk mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.
Selain itu, Dwihadi mengingatkan pentingnya menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). “Makan makanan bergizi dan higienis adalah kunci untuk mencegah penyakit,” tutupnya.
Dinkes Kota Cimahi berharap masyarakat dapat lebih waspada dan melakukan tindakan pencegahan agar terhindar dari berbagai penyakit penyerta selama musim kemarau ini.
Comment