Sebabkan Pencemaran dan Kecelakaan, Warga Desa Sadu Minta Pengerjaan Galian C Dihentikan

BandungKita.id, SOREANG – Puluhan masyarakat Desa Sadu Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung melakukan aksi unjuk rasa di lokasi galian C Gunung Batu Cimenteng, Rabu (16/12).

Mereka juga langsung melakukan kerja bakti untuk melakukan pembersihan jalan dari ceceran tanah akibat Galian C tersebut. Semua ini dilakukan karena mereka menolak kehadiran tambang Galian C di wilayah tersebut.

Salah seorang warga Desa Sadu, Mulya (40) mengatakan, adanya aktivitas galian C telah memebuat masyarakat sekitar resah. Pasalnya, tanah yang berasal dari aktivitas galian C itu berjatuhan di jalanan, sehingga menimbulkan kecelakaan.

“Keinginannya, setiap ada galian ditutup aja. Tanahnya berjatuhan di depan rumah, si pengendara motor juga pada jatuh,” katanya, Rabu (16/12).

BACA JUGA :

Genap 378 Tahun, Pemulihan Lingkungan Kabupaten Bandung Masih Lemah

Anggota DPRD Jabar yang Dilantik Harus Lebih Memperhatikan Masalah Lingkungan Hidup

Walhi Soroti Proyek PLTU di Jabar : Mulai dari Isu Lingkungan, Soal Kesejahteraan Masyarakat Hingga Aroma Dugaan Korupsi

Mulya menambahkan, aktivitas galian ini sudah berlangsung cukup lama yaitu lima tahun. Padahal kegiatan tersebut bisa membuat lingkungan menjadi rusak.

“Saya sudah melaporkan hal ini kepada aparat pemerintah dan keamanan setempat,” ujarnya dikutip dari Jabar Ekspress. (*)

Aktivitas galian C ini, sambung Mulya, ada di enam titik di wilayah tersebut. Sehingga masyarakat melakukan unjuk rasa. Dia bersama warga lainnya berhasil menemui penanggung jawab dari salah satu titik galian

“Mereka siap untuk bertanggung jawab jika kejadian yang diakibatkan oleh aktivitas galian. Kan yang punyanya enam titik, jadi yang satunya siap, yang limanya belum ada kepastiaanya. Dia bilangnya siap bertanggung jawab kalau ada apa-apa,” tandasnya

Editor : Azmy Yanuar Muttaqien

Comment