BandungKita.id, KBB – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat (KBB) melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) menyusul adanya laporan masalah kemacetan di Jalan Raya BBS.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) KBB Mochamad Lukmanul Hakim mengatakan, kegiatan monev ini dilakukan untuk melihat seberapa jauh tingkat kepadatan arus lalu lintas di sekitar Jalan Raya BBS, Citapen ini.
“Kita pun sedang memikirkan solusi terkait permasalahan tersebut. Jika sudah ditinjau, kita bisa menilai dan mengevaluasi langkah atau upaya apa yang bisa kita lakukan,” katanya saat dihubungi BandungKita.id, Selasa (25/5/2021).
Lukman menyebut, langkah pertama yang akan dilakukan sebagai solusi mengurai kemacetan di Jalan Raya BBS adalah dengan melakukan rekayasa lalu lintas.
“Kita akan lakukan rekayasa lalu lintas, karena di sini tidak hanya jadi tanggung jawab Dishub, karena kami tidak bisa berdiri sendiri,” ujarnya.
Baca Juga:
GOKIL MAX! Kuota Besar Smartfren Bikin Milenial Senyum Lebar
Waduh! Ratusan Pasar Modern di KBB Tak Kantongi Izin, Pemkab Bandung Barat Berani Moratorium?
Dayeuhkolot Diterjang Banjir, Warga: Belum Ada Bantuan dari Pemda
Lukman menuturkan, solusi dari permasalahan ini juga salah satunya adalah infrastruktur jalan, dalam hal ini berkaitan dengan Dinas PUPR.
“Kalau kita hanya mengatur arus lalu lintas, masalah rambu, mengatur traffic light apakah harus dimatikan atau dinyalakan,” tuturnya.
Menurut Lukman, perlu adanya upaya simultan dari Pemerintah Kabupaten Bandung Barat, khususnya dari Dinas PUPR.
“Salah satu solusinya adalah dengan melakukan pelebaran jalan di sepanjang Jalan Raya BBS,” ujarnya.
Lukman menilai, hal itu perlu dilakukan lantaran mobilitas pengguna Jalan Raya BBS mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Sementara, lanjut dia, kapasitas Jalan Raya BBS sudah tidak bisa menampuh jumlah kendaraan yang kian bertambah.
“Status jalannya kah sudah nasional, tapi kondisinya masih seperti dulu, sementara volume pengguna di jalan tersebut meningkat,” ujarnya.
Lukman menerangkan, ada banyak faktor yang memicu terjadinya masalah kemacetan di Jalan Raya BBS tersebut, di antaranya mobilitas kendaraan yang keluar dari Gerbang Tol Soroja menuju arah Cililin dan sekitarnya.
“Kemacetan juga dipicu oleh banyaknya aktivitas-aktivitas masyarakat yang membuka lapak dagangan bukan pada tempatnya,” terangnya.
Lukman menegaskan, pihaknya akan segera melakukan analisa lebih lanjut terkait permasalahan kemacetan yang terjadi di Jalan Raya BBS termasuk dengan solusinya.
“Kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti PUPR, polisi, pemerintah kecamatan hingga desa, serta stakeholder lainnya guna membahas langkah yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan di wilayah Jalan BBS ini,” tandasnya. (Agus SN/BandungKita.id)
Editor: Agus SN
Comment