Bangun Rasa Kebanggaan Anak Muda, Silat Budaya Jawa Barat Resmi Terbentuk Dan Siap Lakukan Ini!

EventKita121482 Views

BANDUNGKITA.ID, BANDUNG – Dadang ‘Utun’ Hermawan resmi menjabat Ketua Asosiasi Pengurus Pencak Silat Budaya Indonesia (APPSBI) Jawa Barat periode 2022-2027.

Pengurus APPSBI Jabar dilantik langsung Ketua Umum APPSBI, Awang Suwanda di Mako II Kodam III Siliwangi, Jalan Belitung, Kota Bandung, Minggu (19/3/2023).

“Alhamdulillaah, bahwa Jabar itu adalah pusatnya pencak silat budaya,” kata Awang.

Awang mendorong APPSBI Jabar dapat menggandeng lebih banyak milenial untuk terus menggelorakan pencak silat.

“Saya ingin kita berada di taraf internasional. Kita sudah ada di 20 provinsi di Indonesia. Memang kita tidak bisa memaksakan, kita serahkan ke masyarakat, kalau mau ke prestasi ada IPSI kalau budaya ada APPSBI,”ucapnya.

Baca Juga:

Gelar Banteng Wulung Cup 2023, TB Hasanuddin: Lestarikan Pencak Silat

Kamu Pesilat? Ikuti Banteng Wulung Cup, Cek Hadiahnya Disini!

3.668 Pesilat Berkumpul di Batujajar

Ditempat sama, Ketua APPSBI Dadang menuturkan bahwa hadirnya APPSBI Jabar akan berfokus kepada meningkatkan eksistensi pencak silat budaya.

Selain merawat tradisi leluhur, edukasi terkait pencak silat budaya dinilai perlu ditingkatkan terhadap masyarakat.

“Silat itu ada perguruan ada aliran, dan kita ingin fokus kepada pemurnian, jangan sampai anak cucu kita belajar silat budaya yang murni harus ke Belanda,” kata Dadang.

Dadang tak menampik bahwa pusat silat budaya berada di Jawa Barat. Sejauh ini, eksistensi silat budaya masih terasa kurang di kalangan masyarakat khususnya anak muda.

Diketahui, APPSBI Jabar memiliki organisasi di 7 wilayah meliputi Kota Bandung, Cimahi, Kabupaten Bandung, KBB, Kabupaten Garut, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Cianjur.

Video Pilihan:

“Kita ingin meningkatkan eksistensi atau bahasanya adalah membumikan silat budaya di tanahnya sendiri. Eksistensi kita kalah dengan olah raga impor, anak muda lebih pride, bangga dengan olah raga impor, kita ingim mengembalikan itu,” katanya.

Dadang khawatir, tergerusnya eksistensi pencak silat akan berdampak kepada pencabutan status pencak silat sebagai warisan budaya tak benda dari UNESCO.

“Dan ada pekerjaan rumah, setelah ditetapkan oleh UNESCO tapi eksistensinya tidak ditonjolkan kan bisa dicabut, dikasi ke negera lain,”pungkasnya.

Comment