Gagasan Cemerlang Ganjar Menebas Kemiskinan

Opini, Sosok15019 Views

BandungKita.id, OPINI – Rintisan dan kesinambungan SMKN Jateng sebagai sekolah boarding bagi para pelajar miskin di Jawa Tengah itu menurut saya adalah gagasan yang cemerlang. Karena ada nuansa perjuangan yang cerdas dan berkeringat untuk mengatasi persoalan pokok dalam peradaban, yaitu mengikis kemiskinan.

Kemiskinan adalah hal yang dasar dan vital dalam kehidupan. Bahkan sudah ditandai sejak zaman sebelum masehi. Aristoteles, filsuf Yunani yang hidup di abad ke-4 SM menandai kemiskinan sebagai bapaknya revolusi.

Mengandung pengertian dari pemikiran itu, dalam kemiskinan memunculkan gejolak-gejolak yang selalu saja menjadi penanda dan latar belakang terjadinya pergolakan sosial dalam sejarah. Penindasan, penjajahan dan perbudakan itu kurang lebih menjadi penyebab vitalnya adalah kemiskinan.

Lalu apa penyebab dari kemiskinan? Kebodohan! Menyadari hal ini, Gubernur Jateng selalu menekankan pendidikan sebagai prioritas dalam metode dan strategi mengejawantahkan membangun Jateng. Semua warga Jateng harus berpendidikan. Niscaya, kemiskinan akan berangsur-angsur lenyap.

Baca Juga:

Di Lereng Merapi dan Merbabu, Ganjar Serukan Masyarakat Bersatu

Ini Dua Karakter Penting untuk Indonesia dari Ganjar Pranowo

Cek Penanganan Stunting di Kendal, Ganjar Optimistis Turunkan Angka Stunting di Jateng

Tapi pada faktanya. Ternyata banyak sekali warga Jateng yang masih, tidak atau belum mengecap pendidikan dengan bersekolah. Ada warisan kultural dari masa lampau warga Jateng, dan secara aktual masih belum tertembus oleh campur tangan kebijaksanaan negara.

Karenanya, dengan eksistensi dan keberadaan SMKN Jateng yang serba gratis itu bagi remaja putus sekolah dan anak-anak dari si miskin yang memanggul beban warisan masa lampau itu, ada kisah heroik yang muncul.

Pendidikan vokasi atau pembelajaran tepat guna secara teknis yang diterapkan di sekolah SMK itu terbukti telah mampu mengubah pesimisme sebagai ritme hidup anak-anak itu selama ini. Mereka tumbuh menjadi optimisme, nampak dari gestur tubuh anak-anak itu yang cekatan, kuat dan dengan wajah berseri-seri.

Menjadi sebuah kisah sempurna, karena begitu lulus dari SMK itu, mereka langsung disalurkan bekerja di banyak perusahaan. Bukan perusaan kaleng-kaleng. Karena dengan keahlian yang dimiliki sebagai standar kelulusan dari sekolah vokasi itu, jelas anak-anak muda Jateng tersebut kualified sebagai SDM andal.

Jasa Ganjar memuliakan anak-anak miskin itu, tidak mandeg pada analisa upayanya mengangkat derajat mereka dengan bersekolah serba gratis. Karena begitu lulus dan bekerja, keluarga anak-anak itu juga terangkat derajatnya. Tidak ada lagi kepantasan untuk menyebutnya miskin.

Karena dengan gaji yang diperoleh oleh anak-anak mereka yang alumni SMKN Jateng itu, lebih dari cukup untuk sekadar hidup. Bahkan naik standar kehidupannya. Mereka bisa membangun rumah layak, membeli tanah sebagai lahan kerja baru, bahkan ada yang naik haji. Jelas, program Ganjar untuk membela kemiskinan melalui program pendidikan ini berhasil.

Baca Juga:

Karakter Yudistira, Bima dan Arjuna dalam Sosok Ganjar Pranowo

Program Magang ke Jepang yang Digagas Ganjar Banyak Diminati, Ada Peserta dari Lampung

Nilai perjuangan Ganjar berlapis-lapis dalam telaah gagasan. Kenapa para alumni SMKN Jateng itu mendapatkan jaminan dapat pekerjaan dan dengan gaji yang layak? Karena Ganjar memastikannya dengan melobi langsung perusahaan-perusahaan di Korsel dan Jepang. Berapa SDM handal mereka butuhkan, Ganjar siap mensuplainya.

Saya kira, tidak hanya cerdas. Ganjar punya kemampuan unik dan menonjol. Karena mendapat ruang lobi dan dipercaya oleh perusahaan-perusahaan asing yang terkenal kualified itu. Ganjar berhasil membuat ikatan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan bonafid itu dalam penyediaan tenaga kerja berkualitas.

Nah, menjadi hal yang aneh jika menilik lagi alasan Emmanuel Ebenezer sebagai relawan pendukung Ganjar. Ia dan kelompoknya menyatakan diri hengkang sebagai relawan pendukung Ganjar. Dengan menjadi alasannya, Ganjar adalah sosok yang tidak punya gagasan.

Menjadi aneh lagi, Noel justru memilih menjadi relawan pendukungnya Prabowo. Lalu apa lebih menjadi alasannya? Apa gagasan Ketum Gerindra itu selama ini yang bisa dinilai? Atau sepadan dengan gagasan Ganjar yang cemerlang dalam perjuangan memuliakan warga Jateng untuk mengentaskan kemiskinan?

Gagasan-gagasan Ganjar yang lain, boleh saja dan sudah seharusnya lebih lanjut didiskusikan. Dengan begitu, kita akan melihat kepantasan dan kelayakannya menjadi presiden ke-8. Lebih pantas dari capres lainnya. Karena memang secara rekam jejak, Ganjar punya kualitas, baik dalam pemikiran dan kepemimpinan.

Comment