BandungKita.id – Sesar atau patahan Lembang yang terbentang sepanjang 29 kilometer dari Batu Loceng di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), hingga ujung barat di Ciburuy Padalarang dan ujung timur di Cilengkrang Kabupaten Bandung, seolah menjadi bom waktu yang membayangi masyarakat.
Wilayah Kota Cimahi, yang berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat dan berada dekat dengan garis patahan, juga menjadi wilayah yang akan terdampak langsung bila terjadi gempa bumi. Begitu pun dengan Kota Bandung.
Diungkapkan oleh Kepala Badan Penanggaulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi, Dani Bastiani, kawasan utara Cimahi, menjadi wilayah yang paling terdampak apabila gempa sesar Lembang terjadi.
“Memang jarak antara titik awal sesar lembang itu di Batu Loceng Lembang, dan jaraknya cukup jauh dengan cimahi, sekitar 8 kilometer, tapi dampaknya akan sangat terasa di utara Cimahi,” ungkap Dani saat ditemui BandungKita.id di Kantor BPBD Kota Cimahi, Kamis (4/10).
BACA JUGA : Puluhan Siswa SD di Cimahi Bertakbir dan Menangis Histeris, Apa yang Terjadi?
Menurutnya, informasi mengenai potensi sesar Lembang yang sangat merusak memiliki sisi positif dan negatif, yang perlu disikapi secara bijak. Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan waspada.
“Pemberitaan di media perlu diakui membuat masyarakat was-was, tapi di satu sisi memang diperlukan untuk meningkatkan kewaspadaan. Seperti yang menyebut kalau 94 sekolah di KBB akan terdampak, memang akhirnya menjadi kabar yang mengagetkan,” ujarnya.
Masyarakat Kota Cimahi diminta untuk mewaspadai potensi gempa sesar Lembang, tetapi harus memastikan ke ahlinya jika menerima informasi gempa akibat sesar Lembang tersebut.
“Pastikan informasinya ke BMKG, ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), atau Badan Geologi apabila menerima informasi tentang gempa sesar lembang,” katanya. (SDK/BandungKita.id)
Comment