Suasana Gedung Sate pun Serasa di Pondok Pesantren

BandungKita.id – Pemandangan berbeda terlihat di lingkungan Pemprov Jabar, Senin (22/10) ini. Pasalnya, para Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Jabar di lingkungan Gedung Sate, mengenakan pakaian tak biasa.

Para ASN tampak tampil berbeda dari biasanya. Mereka mengenakan sarung, baju koko, dan peci bagi laki-laki, serta baju muslimah bagi perempuan. Pemandangan ini tiada lain dalam rangka memperingati dan memeriahkan Hari Santri Nasional yang jatuh Senin (22/10) ini.

Mereka tampak nyaman mengenakan pakaian tersebut saat apel pagi di halaman Gedung Sate. Sebelumnya, mereka memasang sarungnya di tempat parkir, toilet, atau ruang kantornya.

Kehadiran para santriwan dan santriwati dadakan ini membuat suasana lingkungan Gedung Sate seperti saat Idulfitri atau Iduladha.

Suasana Gedung Sate pun mirip dengan Pondok Pesantren karena orang-orang yang hilir mudik, semuanya mengenakan sarung dan pakaian muslim lainnya.

Sejumlah ASN ini bercakap-cakap bahwa kini Gedung Sate tampak sejuk, karena mirip suasana pesantren.

Mereka pun tampak merasa bangga mengenakan pakaian tersebut dan berfoto-foto bersama seusai apel. Beberapa di antaranya berharap mereka bisa mengenakan pakaian tersebut sampai tugas mereka berakhir pada sore hari.

Sebelumnya, peraturan tentang Hari Santri Nasional di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat ini ditandatangani Plh Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum di Bandung, 19 Oktober 2018. Hari Santri Nasional sendiri diperingati setiap 22 Oktober.

“Hari Santri Nasional ini sudah menjadi keputusan pemerintah, dan kami berterima kasih atas pengakuan terhadap santri. Sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan kepada para santri, kita menggunakan pakaian seperti santri,” kata Uu di Gedung Sate, Senin (22/10).

Dengan semangat Hari Santri Nasional ini, Uu berharap dapat mengembalikan nilai santri yang toleran, moderen, dan maju, dalam membangun bangsa serta menjauhi kesan santri yang radikal.

Menurut Uu, santri merupakan komunitas pelajar yang turut berjuang melahirkan dan memerdekakan Indonesia, sehingga hal wajar apabila santri harus dihargai dan dihormati di negeri ini.

Uu yang juga mantan santri menambahkan, santri telah berkontribusi dalam mengisi kemerdekaan. Hal itu dilakukan melalui pembangunan karakter, keimanan, dan ketakwaan manusia Indonesia seutuhnya.

Melalui imbauan ini, Uu pun berharap bisa meningkatan keimanan dan ketakwaan para ASN Pemda Provinsi Jawa Barat. Hal ini identik dengan para santri yang memiliki ahlak dan karakter, serta keimanan dan ketaqwaan yang baik.

“Pakaian ini melambangkan kepribadian. Harapan kami para ASN memperhatikan generasi muda khususnya dalam bidang pendidikan keakhiratan. Jangan sampai masyarakat hari ini mementingkan duniawi saja,” harap Uu.(ZEN/BandungKita.id)

Comment