BandungKita, KOTA BANDUNG – Ratusan masa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Anti Penggusuran Kembali melakukan aksi unjuk rasa, di Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Bandung, pada Kamis (1/11/2018). Massa menuntut agar BPN mengeluarkan pernyataan tertulis bahwa tanah RW 11 Tamansari Kota Bandung statusnya masih sengketa sehingga tidak ada pihak manapun yang bisa melakukan sertifikasi.
Menurut keterangan warga yang juga massa aksi, Evi Eryani Effendi mengatakan, bahwa Pemkot Bandung sedang melakukan pengajuan proses sertifikasi tanah RW 11 padahal status tanah RW 11 dalam keadaan sengketa.
“Setelah pergantian wali Kota Bandung dari Ridwan Kamil ke Oded, ternyata pada 10/9 Â Oded bilang ke media bahwa pemkot bandung tetap melanjutkan proyek rumah deret bahkan sedang menyelesaikan surat surat (persyaratan sertifikasi ke BPN) untuk proyek rumah deret ini,” jelasnya.
Padahal, lanjut Eva, pada Juli 2018 warga Tamansari melayangkan surat ke BPN, isinya warga meminta BPN mengeluarkan pernyataan bahwa tidak boleh ada pihak mana pun yang melakukan an sertifikasi lantaran lahan Tamansari masih sengketa.
Namun surat tak kunjung dibalas BPN, Â begitupun dengan pernyataan pelarangan sertifikasi yang tak juga terbit, akhirnya timbulah pernyataan sedang melakukan sertifikasi lahan Tamansari oleh Wali Kota Bandung.
“Jadi selama ini surat yang kita berikan lima bulan lalu, itu dikemanakan. Kerjanya ngapain aja BPN,” tegas Eva.
“Akhirnya hari ini kita aksi, menekan BPN agar segera membalas surat kami (warga Tamansari), terbitkan pernyataan resmi, apakah kita harus terus kaya gini (demonstrasi) biar didengar ?,” ujarnya.
Beberapa saat selepas mewawancarai Eva, perwakilan BPN Kota Bandung, Kepala Seksi Hubungan Hukum Pertanahan, Yayat Ahadiat A datang menemui masa aksi dan memenuhi sebagaimana tuntutan.
“Kami terbitkan surat ini dan pernyataan ini, kami tegaskan, jadi bagi pihak manapun yang akan melakukan setifikasi, baik pihak warga maupun pemkot tidak ada yang bisa melakukan sertifikasi, kecuali mememenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud,” jelasnya.
Pantauan dilokasi, aksi diikuti puluhan massa dimulai sekira pukul 09.00 WIB, selain orasi, aksi diisi dengan pembacaan puisi-puisi, setelah tuntutan dipenuhi massa aksi membubarkan diri dengan tertib.***(Res)
Comment