BandungKita, SOREANG – Bupati Bandung Dadang M. Naser memuji program “Kota 1.000 Terang” sebagai tema HUT Bank Sampah Bersinar (BSB) ke- 4 Yayasan Solusi Bersinar Indonesia (YSBI) ke 4 tahun 2018 ini.
Dadang mengatakan, dengan latar belakang menumbuhkembangkan, meningkatkan kesadaran, mengubah prilaku, dan meningkatkan keterlibatan masyarakat alam pengelolaan sampah yang dilakukan melalui prinsip Reuse, Reduse, Recycle (3-R) melalui kegiatan Bank Sampah, YSBI mampu memberikan kontribusi yang signifikan dan membangun solusi bersama masyarakat.
“Saya sangat berterima kasih atas dilakukannya program Kota 1.000 terang oleh BSB Sabilulungan. Sejak dibentuk tahun 2014 lalu, secara simultan BSB terus menerus membangun kesadaran masyarakat, dan mengubah perilaku kalau sampah itu bisa berdaya, baik sebagai sumber energi bahkan bernilai ekonomi,” ungkapnya.
Dalam pelaksanaannya di Soreang lanjut Bupati, program tersebut mengangkat isu-isu lingkungan, terutama soal Citarum Harum sebagai program pemerintah. Dia menyebutkan, semua kegiatan terselenggara dengan kerjasama CSR dari BUMN PLN dan BNI sebagai Bank yang menerbitkan tabungan dari nilai tukar sampah terkonversi jadi uang tabungan.
“Semua bisa berkontribusi untuk Citarum Harum, salah satunya masyarakat bisa bergabung menjadi nasabah di BSB. Nanti sampah yang dihasilkan harus dipilah berdasarkan jenisnya, dikumpul, lalu disetor ke BSB. Hasilnya bisa menjadi uang, bisa untuk bayar listrik, PDAM, pulsa, sembako, bahkan pinjam uang pakai sampah,” paparnya.
Bupati berharap, kegiatan tersebut harus mendapatkan dukungan dari semua pihak melalui program serupa. Menurutnya, program bank sampah yang juga dilakukan di setiap Kecamatan dan sekolah bisa dikembangkan dengan pola seperti BSB. Asalkan ada gerakan masiv sabilulungan dengan kepentingan yang sama, untuk membangun solusi masalah lingkungan, setidaknya sampah bisa tertangani, bahkan menguntungkan.
“Saya harap bank sampah di seluruh wilayah di Kabupaten Bandung bisa terus aktif, bahkan mengadaptasi pola BSB. Sudah saatnya kita menjadi bagian dari solusi, bukan hanya menyumbang masalah,” ujarnya.
Disaat bersamaan, Pembina YSBI Fifie Raharja mengatakan tema tahun 2018 ini Kota 1000 Terang dimaksudkan memberikan filosofi pencerahan, untuk bersama berubah dari budaya dan kebiasaan lama yang gelap, membuang sampah, kurang peduli, menjadi tertib dengan tata kelola sampah dan disiplin peduli lingkungan kota agar menjadi kebiasaan budaya baru.
“Melalui program ini kita doroong, suatu perubahan perilaku, menjadi etis dan bekerja dalam suasana aman, damai, tertib bersih dan menerangi seluruh kota demi masa depan yang cerah, ekonomi sharing agar semua masyarakat sejahtera oleh kerjasama yang produktif. Dari sampah menjadi energy,” cetusnya.
Disebutkan Fifie, program kota 1.000 terang ini menampilkan 1000 lukisan tiga dimensi berbahan dasar sampah oleh komunitas pelukis Jelekong, 1000 kapal mainan berbahan dasar sampah oleh Kakadung serta pelajar SD dan SMP,
“Kemudian ada 1000 film pendek dengan tema Citarum oleh Kampung Film Black Team. 1000 foto wajah Citarum, drama kolosal pencak silat, pelatihan massal programmer dengan efek latih terbanyak, hingga coaching clinic standar internasional kepada guru olahraga dengan efek latih terbanyak juga, yang semuanya mendapatkan sertifikan Rekor ORI (Original Rekor Indonesia),” paparnya.
Selain itu, tambahnya, beberapa kegiatan dilakukan yakni diskusi, acara Pelatihan Bank Sampah Bersinar bagi rakyat, penukaran sampah jadi tabungan dengan voucher dapat dibelanjakan, acara panggung hiburan melibatkan Komunitas Sepeda Onthel, Paguyuban seni beladiri dan yang lainnya.
“Pak Bupati, Wagub, Kapolres dan masyarakat juga menorehkan lukisan sampah pertamanya dikanvas raksasa, sebagai momentum membangun kepedulian dan kesadaran bersama terhadap isu lingkungan, khususnya soal Citarum Harum,” pungkas Fifie.
Pada kesempatan itu, dilakukan pula penandatanganan komitmen bersama untuk mendukung Kabupaten Bandung bersih sampah 2020.***(Res)
Comment