BandungKita.id, SOREANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung meluncurkan aplikasi kampung sabilulungan. Aplikasi tersebut diharapkan bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata.
Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung Vena Andriawan mengatakan, Kabupaten Bandung merupakan daerah pariwisata, namun PAD yang didapat masih minim, bahkan bisa dibilang tidak ada.
Hal tersebut kata Vena dikarenakan sebagaian besar pariwisata yang ada di Kabupaten Bandung merupakan milik swasta dan BUMN, Pemkab Bandung sendiri tidak banyak mempunyai destinasi wisata.
“Tahun lalu, komplek budaya sabilulungan dikelola oleh kami. Tapi PAD yang dihasilkan tidak besar, bahkan minus,” tutur Vena, selepas launching aplikasi kampungsabilulungan, Kamis (22/11/2018).
Dia memaparkan PAD yang dihasilkan dari kawasan budaya sabilulungan berupa sewa sejumlah fasilitas seperti gedong budaya sabilulungan, sience senter, dan dome balerame.
Pada 2018 ini, PAD yang didapat hanya Rp600 juta. Jumlah tersebut kata Vena jauh dari menghasilkan, mengingat dalam satu tahun Pemkab Bandung harus mengeluarkan Rp1,2 miliar untuk gaji pegawai, perawatan, dan pengeluaran lain seperti listrik.
Disparbud Kabupaten Bandung terus melakukan pembenahan, sejumlah amenitas sedang dibangun. Pembangunan tersebut didukung oleh aplikasi untuk memasarkan. Aplikasi tersebut diberi nama kampung sabilulungan.
“Aplikasi kampung sabilulungan ini akan bisa diunduh di playstore, paling lambat pekan depan. Tapi ada juga portal www.kampungsabilulungan.com yang isinya sama dengan aplikasi berbasis andorid,” paparnya.
Aplikasi dan website kampung sabilulungan, lanjut Vena berisi sejumlah informasi mengenai kawasan budaya sabilulungan. Baik itu fasilitas yang tersedia, harga sewa sampai booking.
“Aplikasi ini juga akan disupport oleh dua sistem sms blast dan LBA (Location Based Advertising) untuk memprosikan kawasan wisata secara otomatis ke seluruh wilayah. Dengan sistim ini warga yang berada di sekitar Gedong Budaya akan mendapat sms otomatis dari operator provider yang dikerjasamakan dengan pemerintah,” tuturnya.
Dengan aplikasi tersebut, Vena menargetkan peningkatan PAD Rp2 miliar pada tahun pertama. Sementara untuk jangka menengahnya PAD dari kampung sabilulungan ditarget Rp5 miliar.
“Kami juga akan membangun amenitas-amenitas baru seperti pusat informasi pariwisata, 3D art gallery kaulinan barudak baheula (kawasan edukasi), foodcourt, outdoor wedding, atm center, money charger dan penataan area parkir,” tuturnya.(LOH/BandungKita.id)
Comment