BandungKita.id, NASIONAL – Ada pihak-pihak yang sengaja menggembosi Reuni Akbar 212. Tuduhan itu dilontarkan oleh ketua panitianya langsung, Bernard Abdul Jabbar. Reuni Akbar 212—yang oleh Rizieq Shihab diganti namanya jadi Reuni Akbar Mujahid 212—akan diselenggarakan di Monas, Jakarta, 2 Desember mendatang.
Menurut Bernard, upaya penggembosan salah satu satunya terjadi di Malang, Jawa Timur. Ia menyebut ada 26 operator bus (PO, perusahaan otobus) yang tiba-tiba membatalkan pengangkutan meski pembayaran sudah lunas.
“Ada 26 PO bus yang sudah dibayar lunas dibatalkan. Ini (salah satu) penggembosan untuk menggagalkan reuni. Kami sangat prihatin dengan upaya seperti ini,” kata dia seperti dilansir tirto.
Bernard tak menyebut berapa unit bus yang batal berangkat. Tak juga dijelaskan apakah setelah itu ongkos pembayaran bus dikembalikan lagi ke panitia atau tidak.
Bernard tak mau ini terjadi di tempat lain. Dia pun mengatakan akan berkoordinasi dengan polisi serta DPR agar mempersuasi siapa saja yang ingin menggagalkan reuni agar niatnya dibatalkan, tanpa menyebut bagaimana persisnya itu dilakukan.
Selain pembatalan bus secara mendadak, upaya penggembosan lain yang dituduhkan Bernard adalah adanya oknum yang mendatangi tokoh-tokoh 212 dan meminta mereka membatalkan acara dengan berbagai alasan, contohnya bilang kalau dalam acara itu “akan terjadi kerusuhan dan provokator.”
“Ada pula oknum yang membuat acara dan menyiapkan dana untuk membuat acara di hari dan jam yang sama,” ujar Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif. Acara yang Slamet maksud ialah “Aksi Kontemplasi 212” yang digagas oleh Kapitra Ampera, bekas pengacara Rizieq Shihab yang kini telah menyeberang ke kubu lawan. Ia sekarang terdaftar sebagai caleg PDIP.
Menurut Slamet, apa yang dilakukan Kapitra juga bisa dikategorikan sebagai upaya penggembosan. Dan itu wajar. Slamet mengaku tak terpancing karena itu.
“Kami semua barisan 212 di bawah Habib Rizieq tidak akan terpancing acara itu. Akhirnya orang akan tahu kami siapa dan mereka siapa,” ujar dia.(ZEN/BandungKita.id)
Comment