Warga Soreang Protes! Parkir Motor di Gedung Sabilulungan Ditarif Rp 5 Ribu : Ke Mana Larinya Uang Parkir Itu?

BandungKita.id, SOREANG – Sejumlah warga yang tinggal di wilayah Kecamatan Soreang dan sekitarnya mengeluhkan mahalnya tarif parkir di Gedung Budaya Sabilulungan, Soreang, Kabupaten Bandung. Warga meminta Bupati Dadang Naser turun tangan menindak para oknum petugas parkir di gedung milik warga Kabupaten Bandung tersebut.

Warga Soreang dan sekitarnya sering memanfaatkan halaman Gedung Sabilulungan untuk bermain anak-anak seperti bermain bola, sepatu roda hingga sekedar foto-foto. Biasanya pengunjung ramai pada pagi dan sore hari terutama pada akhir pekan.

Nura (31), warga Soreang mempertanyakan pemberlakuan tarif parkir yang dianggap sangat memberatkan masyarakat tersebut. Menurut dia, untuk parkir motor saja warga dipatok harus membayar parkir sebesar Rp 5.000 untuk sekali parkir.

“Benar-benar keterlaluan. Masa parkir sebentar saja ditarif Rp 5.000. Padahal ini adalah fasilitas publik,” kata Nura kepada BandungKita.id, Jumat (30/11/2018).

Hal senada juga diungkapkan oleh Zainal Muttaqin, warga Gading Tutuka Soreang. Ia juga mengaku keberatan dengan tarif parkir selangit yang diberlakukan petugas parkir. Selain memberatkan, kata dia, penarikan uang parkir pun dilakukan dengan memaksa dan agak kasar.

“Saya pernah menanyakan kenapa mahal banget sampai Rp 5 ribu. Apalagi mobil sampai Rp 10 ribu. Eh petugas parkirnya malah kasar. Saya pun terpaksa bayar walau kesal dan enggak ikhlas,” ujar dia.

Sepengetahuannya, sambung dia, tarif parkir sepeda motor di Kabupaten Bandung adalah Rp 1.000. Sedangkan tarif parkir kendaraan roda empat adalah Rp 2.000. Namun apa yang diberlakukan oleh pengelola parkir di Gedung Sabilulungan, kata dia, benar-benar sangat memberatkan dan mencekik masyarakat yang datang ke Sabilulungan.

“Saya jadi curiga, kemana larinya uang parkir itu. Pasti besar sekali pendapatannya karena tiap hari banyak masyarakat yang datang ke sana (Sabilulungan). Bisa jadi ini ada oknum yang meminta setoran. Tolong Pak Bupati tertibkan parkir liar di sana. Di mal saja tarifnya cuma Rp 3 ribu untuk mobil,” ungkap Zainal dengan nada kesal.

BACA JUGA :

Soal mahalnya tarif parkir di Gedung Sabilulungan ini juga disuarakan warga Kabupaten Bandung di media sosial. Berdasarkan pantauan BandungKita.id, bahasan soal tarif parkir mahal Gedung Sabilulungan itu ramai dibahas netizen khususnya warga Soreang dan sekitarnya.

“Kalau Gedung Sabilulungan itu punya Pemkab bukan? Masak sekarang parkir sampai Rp 5.000?,” ujar Cecep Jaja dalam bahasa Sunda di laman facebook Suara dan Keluh Kesah Rakyat Kabupaten Bandung.

Postingan Cecep banyak dikomentari netizen. Pemilik akun Wajabrig memberi komentar berikut : “Aya kitu kartu parkirna? Serem ah ari parkirna dugi ka goceng (Rp 5 ribu) mah” ujar Wajabrig.

Pemilik akun Ambu Ayie bahkan berkomentar lebih pedas. “Beu…ka saha setorna cenah???”

Warga berharap Pemkab Bandung dapat membebaskan biaya parkir di gedung yang dibiayai oleh uang masyarakat Kabupaten Bandung tersebut. Kalau pun diharuskan bayar, warga setidaknya meminta pengelola memberlakukan tarif parkir yang wajar karena Gedung Sabilulungan termasuk ruang publik yang berhak dinikmati masyarakat.

“Cik atuh ari ruang publik mah tong mahal teuing,” ujar pemilik akun Aji Natanegara.

Hingga berita ini ditulis, belum ada tanggapan dari pihak Pemkab Bandung maupun pengelola Gedung Sabilulungan terkait . (ZEN/BandungKita.id)

Comment