Kenapa Tak Ada Peringatan Dini Tsunami Anyer? Begini Jawaban BMKG

Nasional, Terbaru676 Views

BandungKita.id, BANTEN – Tsunami menerjang kawasan pantai Anyer dan sekitarnya hingga Lampung. BMKG mengakui pihaknya tidak punya alat peringatan untuk mendeteksi tsunami yang diakibatkan karena gempa vulkanik.

“Alat early warning yang kita punya saat ini untuk diakibatkan tektonik, bukan vulkanik. Jadi, karena ini vulkanik, maka tidak ada early warning,” ucap Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, saat jumpa pers di Gedung BMKG, Jakarta, seperti dilansir detik, Minggu (23/12//2018).

Waktu kejadian malam hari juga membuat BMKG sulit mendeteksi tsunami.

Alat pendeteksi fenomena vulkanik, kata Rahmat, ada di Badan Geologi, atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). “Itu Badan Geologi ya yang sensornya, Badan Geologi,” ujar Rahmat.

Kembali ke soal tsunami, Rahmat menjelaskan tinggi gelombang sekitar 90 sentimeter sampai 1 meter. Di waktu terjadinya tsunami, daerah Banten dan Lampung memang sedang ada peringatan gelombang tinggi.

BMKG memang telah mengeluarkan peringatan potensi gelombang tinggi di Selat Sunda. Peringatan itu berlaku mulai 21 Desember hingga 25 Desember 2018.

“Jelas kami catat adanya usikan, di Pulau Sertung dan Cigelis tercatat pada 21.03 WIB, artinya menguatkan tsunami akibat aktivitas vulkanik,” ucapnya.

Tsunami terjadi pada Sabtu (22/12) malam di sejumlah titik pantai di Banten dan Lampung. Data sementara mencatat 43 orang meninggal dunia. (ZEN/BandungKita.id)

Comment