Tahun Baru, Omzet Penjual Terompet Menurun

BandungKita.id, SOREANG – Menjelang malam pergantian tahun, penjual terompet musiman keluhkan omzet yang semakin menurun. Pedagang menduga hal tersebut dipicu karena kemempuan ekonomi masyarakat kian hari menurun.

“Biasanya mah dapet 1,1 juta aja mah sedikitnya. Sekarang mah jam segini aja baru laku 4 juga cuman sama balon,” ujar salah seorang penjual terompet musiman, Diki Abdul Gani (39), saat ditemui di kawasan Pamoyanan, Katapang, Kabupaten Bandung, Senin (31/12/2018).

Menurutnya setidaknya 3 tahun terakhir penjualan terompet di sekitar Soreang mengalami penurunan drastis. Dia pun menuding kemampuan ekonomi masyarakat sebagai penyebab menurunnya peminat.

“Jangankan masyarakat menengah ke bawah, yang menengah ke atas aja kalo gak penting-penting teuing mah (amat) gak bakal dibeli. Kayanya ekonominya lagi kacau apalagi banyak bencana, apalagi terompet mah cuman rame semalem aja,” ujarnya.

Senasib dengan Diki, penjual lainnya, Dedeng beranggapan jika buruknya penjualan terompet tahun baru mengakibatkan kawan-kawannya harus berhenti berjualan karena sepinya peminat.

“Tahun ini agak kurang (peminat). Banyak (penjual) yang ngararempod (tidak berani) soalnya kan barang ngambil, kalo nggak bisa dapet (omzet) banyak, ya abis buat setor,” ungkapnya.

Hal tersebut memang tampak dari pengamatan bandungkita.id dilapangan, dimana dari pukul 12.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB hanya terlihat tidak lebih dari 5 orang penjual terompet berbahan plastik di sekitar Soreang.

“Biasanya dari siang udah pada dagang, sekarang mah sepi. Gak tau kalo nanti sore atau malem mah, belum tentu juga,” pungakasnya.***(ABD/Bandungkita.id)

Comment