Oleh : M Zezen Zainal M (reporter BandungKita.id)

Manajemen Persib resmi tidak memperpanjang kontrak delapan pemainnya musim lalu. Beberapa pemain yang dicoret memang sudah diprediksi sebelumnya. Namun pencoretan terhadap salah satu pemain besar Persib yang juga menjadi ikon Persib selama beberapa musim cukup mengejutkan. Dialah Atep.

Atep bersama pemain senior lainnya Airlangga Sutjipto diumumkan manajemen tak lagi diperpanjang kontraknya. Alasan teknis dan faktor usia sepertinya menjadi alasan di balik pencoretan Atep dari skuat Persib yang diperkuatnya selama 10 musim.

Selain Atep dan Airlangga, Maung Bandung juga sudah mengumumkan enam pemain lainnya yang tidak akan bergabung dengan Persib pada musim depan. Mereka adalah gelandang asal Korea Selatan In Kyun Oh, penyerang Argentina Jonathan Bauman, Imam Arief Fadillah, Eka Ramdani, Victor Igbonefo dan Tony Sucipto.

Artinya sudah delapan pemain musim lalu yang dipastikan tidak akan ada dalam jajaran skuat Persib untuk mengarungi Liga 1 2019 mendatang.

Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Kuswara S Taryono mengatakan pencoretan Atep dan pemain lainnya didasarkan berbagai pertimbangan manajemen dan pelatih Miljan Radovic.

“Yang pasti pelatih sudah mempertimbangkan dari berbagai sudut. Tetapi kami sampaikan pemain ini tidak bisa diperpanjang,” ujar Kuswara di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Minggu (13/1/2019).

Miljan sendiri membenarkan pencoretan Atep dan pemain lainnya tersebut merupakan hasil rekomendasinya. Menurutnya pencoretan pemain dalam klub sepak bola adalah hal yang biasa.

“Dalam sepak bola sudah biasa. Tiap tahun berganti, datang dan pergi. Terkadang susah cari pengganti tetapi saya sama asisten sudah berupaya,” jelas Radovic.

BACA JUGA :

Di bawah asuhan pelatih anyar Miljan Radovic, Persib sepertinya ingin bertransformasi menjadi klub ofensif dan bertenaga dengan mayoritas diperkuat para pemain muda namun berpengalaman.

Hal itu terlihat dari keputusan Radovic merekrut trio pemain PSMS medan yakni Frets Butuan, Abdul Aziz dan Erwin Ramdani. Ketiganya masih berusia muda di bawah 25 tahun. Radovic juga merekrut Esteban Vizcarra dan Srdan Lopicic. Ia juga memastikan Bojan Malisic dan Ezechiel N’Douassel masih berseragm biru pada musim depan.

Tidak dipungkiri, keputusan manajemen Persib mendepak delapan pemain musim lalu tersebut tak bisa dilepaskan dari faktor “U” alias faktor usia. Pasalnya, mayoritas pemain yang tidak diperpanjang adalah mereka yang usianya sudah di atas 33 tahun. Contohnya, Eka Ramdani, Atep, dan Tony Sucipto.

Selain karena faktor U, alasan lainnya tidak memperpanjang kontrak delapan pemain tersebut yakni karena minimnya kontribusi sang pemain pada musim lalu dan alasan lainnya seperti berpindah klub dan alasan teknis.

Dari pencoretan delapan pemain tersebut, ada dua pencoretan pemain yang cukup mengejutkan. Pertama, Victor Igbonefo. Keputusannya untuk meninggalkan Persib banyak disayangkan bobotoh. Sebab selama musim lalu, ia menjadi benteng kokoh di lini pertahanan Persib bersama Bojan Malisic.

Permainannya lugas dan penuh determinasi. Kombinasi teknik tinggi dan kemampuannya membaca permainan menjadi kekuatannya sepanjang musim lalu. Meski berposisi bek tengah, ia dikenal sebagai pemain “bersih”. Buktinya, ia hanya mengantongi satu kartu kuning selama memperkuat Persib.

Namun untuk Igbonefo, manajemen dan bobotoh harus rela melepas sang pemain karena mantan pemain Persipura Jayapura itu memilih untuk melanjutkan karir di Liga Thailand pada musim depan.

BACA JUGA :

Hanya saja untuk Atep, pencoretannya sangat mengejutkan. Bagaimana tidak, ia adalah ikon Persib selama 10 tahun memperkuat Persib Bandung. Ia adalah bintang dan legenda hidup Maung Bandung selama beberapa musim terakhir. Atep juga adalah panutan dan mentor bagi pemain muda.

Terlebih, ia adalah satu-satunya pemain asli jebolan Persib Junior yang memperkuat Persib dengan durasi terlama.

Atep adalah salah satu aktor utama ketika Persib menjadi tim superior dan paling menakutkan di Indonesia. Juara Liga 1 2014 dan Juara Piala Presiden 2015 menjadi dua trofi bergengsi yang dipersembahkan Atep untuk Persib dan bobotoh.

Mungkin Atep kini tidak secepat 10 tahun lalu ketika masih memperkuat Persija Jakarta dan awal bergabung di Persib Bandung. Skillnya yang ciamik sehinga pernah dijuluki Cristiano Ronaldo-nya Indonesia memang tak lagi sering ditampilkan seperti beberapa tahun silam. Namun Atep yang kini mulai berumur dan jarang dimainkan, tetap memiliki kontribusi besar bagi Maung Bandung.

Dengan segala dedikasi, kontribusi dan jasa besar Atep selama memperkuat Persib, sudah selayaknya jika kita para bobotoh maupun manajemen Persib memberikan apresiasi dan penghormatan layak untuk sang legenda baru bernama Atep. Ucapan terima kasih yang tak terhingga layak diberikan kepada pemain yang dijuluki Lord Atep tersebut.

Bagaimana pun Atep telah ikut menorehkan tinta emas dengan mengembalikan kejayaan Persib dengan membawa kembali trofi juara Persib yang hilang selama puluhan tahun ke Kota Bandung pada 2014 lalu. Ketika itu, atas jasa Atep dkk, Kota Bandung dan Jawa Barat membiru merayakan Persib yang kembali menjadi raja di Tanah Air.

Dahaga juara para bobotoh pun seolah sirna saat itu. Atep yang ketika itu menjabat sebagai kapten dengan gagah perkasa memimpin rekan-rekannya mengalahkan tim kuat Mutiara Hitam, Persipura Jayapura di partai final.

Pemain dengan nomor punggung tujuh itu kini layak disejajarkan dengan para legenda Persib lainnya seperti Robby Darwis, Yusuf Bachtiar, Djadjang Nurdjaman, Yaris Riyadi, Zaenal Arief dan lainnya yang biasa dikenal dengan Persib Legend. Hatur nuhun Lord Atep atas segala dedikasinya selama berkostum tim kebanggaan masyarakat Jawa Barat.

Menarik disimak bagaimana masa depan Atep setelah kontraknya tak diperpanjang Persib. Apakah dia akan memilih pensiun dini seperti halnya Eka Ramdani atau memperkuat tim lain di musim depan.

Namun satu hal yang pasti, para bobotoh dan pencinta Persib di seluruh jagat raya dipastikan akan kehilangan sosok kreatif, cerdas dan menghibur di skuat Persib musim depan dan musim-musim berikutnya yang selama ini melekat pada diri Atep.

Siapakah yang akan menjadi pengganti sepadan Lord Atep? Apakah Febri Hariyadi siap menjawab ekspektasi bobotoh? Atau kah Ghozali Siregar atau Frets Butuan, amunisi anyar dari PSMS Medan yang akan menggantikan Atep?

Kita tunggu saja bagaimana Radovic dan tim pelatih mengasah talenta-talenta hebat yang dimiliki Maung Bandung. Apalah mereka bisa melahirkan Atep-atep baru bahkan yang lebih hebat dari Atep. Kita hanya bisa berdoa semoga kesuksesan menyertai Atep dan Persib Bandung di musim depan. Semoga!(*BandungKita.id)

Comment