BandungKita.id, NGAMPRAH – Puluhan warga Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengeluhkan pelayanan pembuatan e-KTP di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) KBB, Senin (14/1/2019). Pasalnya, keterbatasan blangko E-KTP jadi alasan warga untuk antre lebih pagi.
Berdasarkan pantauan BandungKita.id, sejak pukul 09.00 pagi antrean warga yang akan membuat E-KTP memanjang dari loket pelayananan sampai pelataran ujung Gedung C. Tampak ratusan orang terlibat dalam antrean. Bahkan banyak warga yang datang sebelum kantor buka, tetap saja harus mengantre.
Seperti diungkapkan oleh Anas (51), warga Desa Cisarua Kecamatan Cisarua. Ia mengaku jengkel karena harus terlibat dalam antrean panjang. Padahal dirinya sudah datang sebelum Kantor Disdukcapil buka.
“Jam opat subuh tos didarieu matak ambek-ambekan ge (jam empat subuh sudah di sini makanya marah-marah juga),” ujar Anas saat ditemui BandungKita.id di Kantor Disdukcapil, Senin, (14/1/2019).
Warga lainnya, Imas (32) asal Cipendeuy mengaku datang sejak pukul 5.30 WIB. Dia mengungkapkan kekesalannya lantaran pelayanan E-KTP yang selalu mengantre panjang.
“Saya sudah empat kali ke sini dan kondisinya selalu ngantri kaya gini. Padahal kan saya jauh rumahnya. Kesel juga sih. Kenapa enggak buka pelayanan di tempat lain juga. Yang lebih deket misalnya dengan rumah seperti di kecamatan,” kata Imas sambil terlihat ketus.
BACA JUGA :
Lain halnya dengan Imas, warga Sindangkerta, Eti (40), memilih mengurus pembuatan e-KTP melalui calo.
“Abdi mah tos biasa lewat calo. Biasana Rp 60 ribu sampai Rp70 ribu kumaha calona weh eta mah,” ungkapnya.
Warga Lembang, Siti (24), dirinya mengaku pernah ditawari pembuatan e-KTP melalui calo. Namun dirinya menolak karena biaya melalui calo diakuinya terlalu mahal.
“Bayar (calo) juga nunggu. Mending kita sendiri. Pada nawarin Rp 200 ribu kan mahal, lagian sama aja lamanya kaya ngantri sendiri,” ujar Siti.
Siti menilai, banyaknya oknum calo menandakan buruknya pelayanan pembuatan e-KTP di KBB.
“Calo ada kan karena pelayanan yang buruk. Yang sebabkan warga ngantri panjang. Padahal kan ini bisa disiasati oleh petugas,” ujar Siti.
“Kata petugas blangko hari ini tersedia 400 biji. Tapi kalo lihat antrian yang panjang segitu mah enggak akan cukup,” tambahnya.
Siti berharap, pelayanan e-KTP harus dievaluasi lantaran banyak warga yang mengeluhkan soal antrian dan banyaknya oknum calo.
Sebelumnya, Direktur Jenderal (Dirjen) Dukcapil Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh mengatakan seharusnya di daerah tak boleh lagi ada antrean dalam pembuatan E-KTP. Sebab, kata dia, pihaknya tidak menerapkan sikap jatah blangko E-KTP. Menurutnya, Kemendagri selalu memenuhi blangko E-KTP sesuai pengajuan daerah.
Zudan juga mengaku kecewa bila masih banyak antrean masyarakat yang menunggu blangko. Bila masih kurang, ia mempersilakan Pemkab Bandung Barat untuk segera mengajukan blangko E-KTP agar tak ada lagi antrean dan kekecewaan yang dialami masyarakat KBB.
“KBB ini sudah lama tak menghubungi kami. Kalau perlu, saya tunggu kepala dinasnya Jumat sore di Kantor Dirjen Kemendagri,” kata Zudan kepada BandungKita.id. (BGS/ZEN/BandungKita.id)
Comment