52 Warga Garut Terjangkit DBD, Kadinkes Tetapkan Status KLB

BandungKita.id, GARUT – Sebanyak 52 warga Kabupaten Garut terjangkit demam berdarah dengue (DBD). Dinas Kesehatan pun segera melakukan tindakan untuk mengantisipasi penyebarannya.

Kepala Puskesmas Limbangan, dr Budhi, mengatakan di bulan Januari tahun ini, terjadi peningkatan jumlah penderita DBD dibanding bulan yang sama tahun lalu. Dari hasil uji laboratorium, puluhan warga itu terbukti positif DBD.

“Ada juga yang hanya suspek. Kalau yang positif kami rujuk ke rumah sakit,” kata Budhi, Kamis (31/1).

Pasien yang menderita DBD itu berasal dari anak dan orang dewasa. Ke 52 orang yang terjangkit DBD berasal dari tiga kecamatan.

“Bukan hanya dari Limbangan. Tapi ada juga yang dari Cibatu dan Selaawi. Memang didominasi dari Limbangan. Seperti dari Desa Limbangan Timur, Pasirwaru, dan Neglasari,” ucapnya.

Dari 52 orang yang ditangani, empat di antaranya terpaksa harus dirujuk ke RSUD dr Slamet, Garut. Gejala yang dialami pasien umumnya mual, pusing, hingga lemas.

“Kami terus memantau perkembangan kesehatan pasien. Sebagian sudah pulang setelah kondisinya membaik,” ujarnya.

Berbagai upaya pencegahan telah dilakukan. Mulai dari penyuluhan bahaya DBD ke masyarakat hingga pengasapan atau fogging dan pemberantasan sarang nyamuk.

Baca juga: Fogging Dinilai Kurang Efektif Berantas DBD, Ini Kata Dinkes KBB

Baca juga: Bulan Januari Sebanyak 307 Warga KBB Terkena DBD, 2 Orang Meninggal Dunia

Resa Hanifa (22), salah seorang pasien mengaku awalnya ia menderita pusing biasa. Resa lalu dibawa ke Puskesmas Limbangan setelah mengeluarkan darah.

“Hasil uji labnya sudah positif DBD. Sekarang sudah agak mendingan setelah dirawat,” kata Resa.

Kepala Dinkes Garut, dr Tenny Swara Rifai, menyebut pihaknya sudah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) DBD untuk wilayah Limbangan. Menurutnya, status tersebut diberikan karena terjadi peningkatan kasus.

“Di tahun lalu hanya ada 19 kasus di Limbangan. Sekarang ada 52 kasus tapi tak murni di Limbangan saja. Ada dari Cibatu dan Selaawi juga,” ucap Tenny saat dihubungi.

Sejumlah lokasi di tiga kecamatan itu telah dilakukan tindakan pencegahan. Seperti fogging dan pemberantasan sarang nyamuk.

“Untuk daerah lain belum ada laporan. Tapi kami harap warga terus waspada dan semua Puskesmas sudah siaga. Dari 52 itu sudah ada yang positif dan sebagaian masih suspek,” ujarnya.***(Rul/BandungKita)

Comment