DLH Kabupaten Bandung Pastikan Penanganan KBU Masih Berlanjut

BandungKita.id, BANDUNG – Kasus pembuangan limbah cair PT Bandung Pakar di Kawasan Bandung Utara (KBU) masih berlanjut. Kepala dinas Lingkungan hidup Kabupaten Bandung Asep Kusumah mengatakan proses penanganan atas pengaduan persoalan ini akan terus berjalan.

“Kita sudah diskusi dengan Ombudsman, memastikan bahwa proses penanganan pengaduan ini terus terlaksana,” kata Asep Kusumah saat dihubungi BandungKita, Jumat (2/2/2019).

Seperti diketahui Hotel Intercontinental yang menjadi bagian dari perusahaan PT Bandung Pakar tersebut diduga mengalirkan limbah cair ke pemukiman warga. Sektor lainnya, yakni perumahan Dago Pakar juga dilaporkan melakukan tindakan pengupasaan tanah dan pengerukan hingga dikhawatirkan tidak bisa lagi mengikat air yang bisa berdampak banjir serta longsor.

Dinas lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat pun menggelar pertemuan dengan Ombudsman Jawa Barat Bersama DLH Kabupaten Bandung di kantor DLH Jabar pada Kamis (31/1/2019) lalu. Hasilnya, lanjut Asep ada tiga pokok pengaduan yang saat ini proses penanganannya sedang disusun.

“Ombudsman juga memberikan penilaian dari paparan yang sudah kita lakukan, nanti memang untuk progress penanganan ini sedang kita susun jadi kan ada 3 pokok pengaduan,” Kata Asep.

Tiga pokok laporan tersebut adalah potensi bencana banjir, hilangnya sumber mata air dan pembangunan sempadan sungai. “Kita sudah lakukan verifikasi untuk yang laporan mata air disebutkan ada 13 tapi ternyata temuan kami menunjukan ada 18 titik, enam diantaranya masih mengalir ke pemukiman warga,” tutur Asep.

“Tapi pihak Dago Pakar sudah siap, dan kita juga nanti bersama Ombudsman akan terus memonitor,” tambahnya.

Di lain waktu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung pun tak tinggal diam. Kekalutan KBU satu persatu mulai dituntaskan. Salah satu upaya yang dilakukan belum lama ini adalah program penanaman 1.900 bibit pohon di Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung.  Tumbuhnya pepohonan di wilayah itu diyakini menahan laju air bahkan difungsikan juga secara ekonomi.  (Tito Rohmatulloh/ BandungKita)

Editor: Dian Aisyah

Comment