BandungKita.id, GARUT – Luas tempat pembuangan akhir (TPA) Pasir Bajing nampaknya sudah tak kuat menampung volume sampah yang ada di Garut. Berkurangnya kapasitas penampungan di TPA Pasir Bajing sempat mengendala operasional truk-truk pengangkut sampah. Akhirnya, saat ini tumpukan sampah di sejumlah titik belum bisa terangkut.
“Tumpukan sampah di depan SD Pasawahan dekat Desa Pasawahan (Kecamatan Tarogong Kaler) numpuk pisan. Banyak lalat, bau menyengat, sampe – sampe trotoar terhalang,” kata Yana (27), warga di Desa Tanjung Kamuning Kecamatan Tarogong Kaler.
Hal senada diungkapkan Rahman (30) warga Desa Karangmulya, Kecamatan Kadungora. Ketika berada di pusat kota, ia melihat tumpukan sampah seolah dibiarkan tak diangkut. Kondisi ini membuatnya kurang nyaman ketika berjalan.
“Katanya truk-truk gak bisa buang sampah ke TPA. Disana (TPA) truk pengangkut sampah macet dari Rabu (6/2/2019). Ini harus segera diangkut, bahaya jika tidak segera. Bibit penyakit menyebar nanti, apalagi sekarang sedang musim demam berdarah,” katanya menanggapi banyaknya tumpukan sampah di perkotaan, Jumat (8/2/2019).
Sementara itu, salah seorang sopir yang enggan disebutkan namanya mengakui, belum dibuangnya tumpukan sampah pasalnya belum ada tempat pembuangan di TPA Pasir Bajing. “Jadi disananya susah membuang, sebagian tumpukan malah ada yang hampir ke kebun warga. Tidak ada akses pembuangan, biasanya ada tiga loader (alat berat) mengangkut, tapi rusak dua jadi yang dipakai hanya satu, akhirnya tumpukan terbengkalai,” katanya.
Baca juga :
Delapan Sungai di Kota Bandung Masih Jadi Penyumbang Sampah Bagi Citarum
Pemkab Bandung Targetkan Tahun 2020 Bebas Sampah
Berdasarkan pantauan di lapangan, sejumlah truk mulai bisa kembali membuang sampah ke TPA. Itu pun harus mengantre, mengingat banyaknya tumpukan sampah yang sudah diangkut truk dan belum terbuang. “Jangankan ngangkut yang di jalan-jalan, ini saja yang udah diangkut truk belum bisa dibuang,” tambahnya saat ditemui di depan Kantor Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Garut.
Sampai saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak Dinas Lingkungan Hidup. Ketika coba dikonfirmasi melalui saluran telepon, Sekertaris DLH Kabupaten Garut belum bisa memberi keterangan lantaran tidak bisa dihubungi. (M Nur el Badhi/Bandungkita.id)
Editor: Dian Aisyah
Comment