BandungKita.id, BANDUNG – Tim Kampanye Darah (TKD) pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma’aruf Jawa Barat melaporkan ASN di Kota Banjar Jawa Barat yang diduga melakukan kampanye secara langsung untuk salah satu pasangan capres-cawapres lainnya.
Dugaan tersebut, dilaporkan TKD Jawa Barat ke bawaslu Kota Banjar pada Senin (25/3/2019). Menurut Sekretaris TKD Jabar, Abdy Yuhana mengatakan, ASN tersebut merupakan pegawai medis di salah satu rumah sakit di Kota Banjar.
Selain kasus netralitas ASN, yang di soroti TKD Jabar adalah dugaan penyebaran hoaks. Pihaknya khawatir jika hal itu di biarkan akan menimbulkan keresahan di masyarakat .
“Hari ini satgas anti hoaks TKD Jabar ke Polda Jabar untuk melaporkan beberapa orang yang menyebarkan hoaks, fitnah, tentu disertai dengan bukti dan nomor telpon pihak yang diduga pelaku,” kata Sekretaris TKD Jokowi-Ma’ruf Jawa Barat, Abdy Yuhana di Mapolda Jabar, Rabu (27/3/2019).
Menurutnya, sejumlah akun Facebook di Kota Banjar menyebarkan berita bohong terkait rencana penutupan pesantren dan pelarangan azan bila 01 menang. Berdasarkan data yang dihimpun TKD, sedikitnya 30 berita sudah dikantingo sebagai alat bukti.
Selain itu pihaknya juga mendapati adanya pengrusakan alat peraga kampanye oleh oknum yang tidak bertanggung jawab di daerah Warungkiara, Sukabumi.
“Seharusnya masa kampanye ini diisi denga hal yg sifatnya mendidik. kemudian memberikan harapan untuk indonesia yang lebih baik. bukan denga fitnah dan hoaks, sehingga langkah kami ini tentunya untuk mencegah kemudorotan mencegah fitnah yanng meluas di Jawa Barat,” Katanya.
Namun pihaknya belum bisa menyebut siapa terduga pelaku dari kaus-kasus tersebut. Lantaran perlu penelusuran lebih lanjut oleh aparat berwenang.
“Ya kan ngakunnya warga biasa, makanya kita laporkan itu supaya jelas. Dari mana yang bersangkutan ini apaka benar warga biasa,” lanjut Abdy.
Hingga saat ini pihaknya menyebut persebaran hoaks masih terus lanjut. Terutama di berbagap platform media sosial.
“Hoaks ini nampaknya akan terus berjalan, karena baru sehari yang lalu sebelum saya lapor ini juga sudah banyak lagi hoax yang kami terima, terutama di facebook, instagram, Whatsapp grup, kalau media massa belum ya di jabar.” Kata Abdy.
Pihaknya berharap, usia demokrasi di Indonesia yang semakin hari semakin tua perlu diiringi sikap masyrakatnya dalam mengisi demokrasi dengan cara-cara yang sehat.
“Kami sudah dari awal menyampaikan bahwa kampanye itu harus diisi dengan visi misi dan program bukan hoaks dan kalau pun mereka membantah dengan visi misi itu juga harus disampaikan juga dengan baik dan jelas,” pungkas Abdy. (Tito Rohmatulloh/BandungKita.id)
Editor: Dian Aisyah
Comment