Waduh! Sakelar PJU Dekat Kantor Pemkot Bandung Ini Dibiarkan Terbuka, Bisa Ancam Keselamatan Pejalan Kaki

BandungKita.id, BANDUNG – Fasilitas publik di Kota Bandung tampaknya belum benar-benar aman. Terlihat di sepanjang Jalan Merdeka, hampir seluruh Miniature Circuit Breakers (MCB) atau sakelar Penerangan Jalan Umum (PJU) dibiarkan terbuka.

Sakelar-sakelar tesebut tampak terburai begitu saja tanpa ada penutup. Beberapa diantaranya bahkan hanya menggunakan lakban bening dan lakban hitam sebagai pelindung.

Parahnya lagi sakelar tersebut hanya berjarak sekitar satu meter dari permukaan trotoar. artinya, potensi masyarakat khususnya anak-anak terkena resiko sengatan listrik cukup tinggi mengingat jaraknya yang sangat bisa diraih anak usia lima tahun sekalipun.

Jalan Merdeka merupakan kawasan pusat kota yang tak pernah sepi pengunjung. Terlebih lagi pada hari libur.

Salah seorang warga yang berada di lokasi, Kuswandi (56) mengimbau Pemerintah Kota Bandung agar segera bertindak, mengingat potensi bahaya yang ditimbulkan cukup tinggi.

“Itu tanggung jawab Pemerintah Kota Bandung ini, bahaya ini bisa nyetrum, apalagi ini listrik (penerangan jalan) kalau kabel biasa mah enggak terlalu beresiko,” kata Kuswandi, di lokasi, Kamis (2/5/2019).

BACA JUGA:

Jawa Barat Mengalami 160 Bencana pada April 2019

 

 

IJTI Jawa Barat Kecam Tindak Kekerasan Terhadap Jurnalis oleh Aparat

 

Keluhan yang sama juga diutarakan Fauzi (23), menurutnya Kota Bandung jangan terlalu percaya diri dengan citra kota berteknologi canggih.

“Ya gimana ya (kota berteknologi canggih), buktinya hal sepele kaya gini aja masa sih enggak bisa, kayanya tinggal dimasukkan saja ke dalam, gampang kok masa enggak bisa,” kata Fauzi.

Sayangnya kondisi tersebut juga tak hanya terjadi di Jalan Merdeka. Kawasan Jalan Aceh atau sekitar Taman Sejarah pun demikian, padahal lokasinya bersebelahan dengan gedung pemerintah kota.

Pantauan di lokasi, di Taman sejarah justru banyak anak-anak yang bermain sembari berswafoto, beristirahat dari teriknya matahari kota Bandung, bahkan jadi tempat menurunkan masyakarat yang berwisata kota menaiki Badung Tour on Bus (Bandros).

“Ya menurut saya bahaya aja apalagi kalau bawa anak terus anaknya jalan kalau dia megang itu sakelarnya ya jelas bahaya,” kata warga lainya Tama (32).

Sebagai pelancong, dirinya berharap agar jangan mengecewakan pengunjung luar kota yang tahu bahwa Bandung sudah mapan secara teknologi namun ternyata sekadar sakelar saja belum bisa memperbaiki.

“Kecewa sih sama gelar Kota Bandung yang katanya kota berteknologi canggih, seharusnya kan Kota Bandung jadi contoh buat kota-kota lain,” ujar warga asal Ibu Kota tersebut. (Tito Rohmatulloh/BandungKita.id)

Editor: Dian Aisyah

Comment