Pengamatan Hilal di Bosscha Lembang Tak Terlihat, Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan Senin 6 Mei 2019

KBB, Nasional, Terbaru917 Views

BandungKita.id, LEMBANG – Hasil pengamatan hilal di Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) tidak terlihat. Hal tersebut disebabkan cuaca yang kurang baik.

Demikian disampaikan Peneliti Bosscha, Evan Irawan Akbar saat ditemui di lokasi pengamatan hilal, Lembang, Minggu (5/5/2019).

“Hilal tidak bisa terlihat di titik Lembang karena cuaca yang kurang baik,” ujar Evan kepada awak media.

Hasil tersebut, kata Evan akan segera dilaporkan bersama hasil pengamatan di sejumlah titik di indonesia.

Evan melanjutkan baik di Lembang maupun di Kupang, pengamatan hilal mendapat hasil yang sama yakni hilal tidak bisa dilihat karena faktor cuaca.

“Nanti hasil pengamatan ini akan dikumpulkan bersama dengan pengamatan di tempat lain,” ujar Evan.

BACA JUGA :

Sidang Isbat Penentuan Awal Ramadan 1440 H Digelar Sore Ini, Jam Berapa Diumumkan?

 

Sebelum Ramadan Tiba, Siapkan Tubuh Anda Untuk Puasa dengan Nutrisi Ini

 

Selama Bulan Ramadan, Pemkab Bandung Imbau Warung Makan Tutup Siang Hari

 

Meskipun begitu, pemerintah telah menetapkan hari pertama puasa jatuh pada Senin, 6 Mei 2019.

“Dengan posisi hilal dan mendengar kesaksian petugas (peru’ya), sidang isbat secara mufakat bersepakat menetapkan bahwa 1 Ramadhan 1440 Hijriah jatuh pada esok hari,” ujar Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin di kantor Kemenag, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (5/5).

Pemantauan hilal digelar di 102 titik di Indonesia, dan 9 petugas melaporkan melihat hilal. Sementara data hisab menunjukkan ketinggian 4-5 derajat.

Sidang sudah mulai digelar sejak pukul 17.00 WIB di Auditorium HM. Rasjidi, Kementerian Agama. Secara keseluruhan sidang isbat ini dihadiri sejumlah pimpinan ormas Islam, MUI, Ketua Komisi VIII DPR RI, perwakilan dari negara-negara sahabat dan sejumlah tokoh Islam.

Hasil ini sama dengan Muhammadiyah yang sudah lebih dulu menetapkan awal puasa jatuh pada esok hari. Muhammadiyah menggunakan metode hisab (perhitungan astronomis), sehingga bisa mengetahui awal bulan sejak jauh hari.

Sementara pemerintah, dalam sidang isbat, masih menggunakan metode manual yaitu melihat hilal atau awal bulan dengan menggunakan teropong/teleskop di berbagai daerah di Indonesia. (Bagus Fuji Panuntun/M Zezen Zainal M/BandungKita.id)

Editor : M Zezen Zainal M

Comment